Selasa, 11 November 2014

MAHASISWI DIKERJAIN TEMAN SENDIRI


Pemerkosaan yg di alami oleh seorang gadis bernama tyas. Tyas adalah seorang mahasiswi berusia 22 thn di sebuah PTN ternama diJakarta. Dia mempunyai tubuh yg sangat sempurna & terawat. Tingginya 165 cm, dgn berat 55 kg. Rambutnya hitam sebahu & dia mempunyai payudara yg
sangat indah, bulat & kencang berukuran 34B. Kulitnya putih & wajahnya pun sangat cantik. Tyas termasuk mahasiswi yg berprestasi di kampusnya. Tidak heran banyak sekali teman prianya yg tertarik kepadanya, namun sampai saat ini Tyas masih belum punya pacar. Pada suatu hari Tyas terpaksa harus pulang sendiri agak malam dari kampusnya, karena ia harus menyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba2 Alex temannya datang.
“Hai, Tyas.. mau pulang nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk turunnya..!” ajak Bagus.
“Boleh..” tanpa rasa curiga Tyas mengiyakan. Nampaknya malam itu benar2 sepi di kampusnya, hanya tinggal beberapa orang saja terlihat di tempat parkir di bawah. Ketika pintu lift terbuka, mereka berdua pun masuk. Saat berada di dalam lift, tiba2 sebuah benda keras menghantam tengkuk Tyas dari belakang, membuatnya langsung tidak sadarkan diri.
“Dukk..,” Tyas terbangun ketika kepalanya terantuk meja. Dgn mata masih berkunang2, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tidak ada orang di situ. Dan ketika dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 10 malam. Ketika Tyas mencoba bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan & kakinya terikat. Dia mencoba melepaskan diri namun tidak berhasil. Tiba2 pintu ruangan itu terbuka, & muncullah 3orang dari pintu itu. Dua pria dan satu wanita. Mereka semua temannya, Alex, Ferdy & Leny.
“Leny.. tolong gue Shan.., lepasin gue.. apa-apaan sih ini..? Kalian kalo bercanda jgn keterlaluan dong..!” dgn sedikit kesal Tyas bicara dgn Leny.
“Elo mau apa sih Yas..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Leny.
“Apa maksud elo..?” Tyas mulai panik.
“Kita mau buat perhitungan sama elo, Yas..! Selama ini elo selalu jadi pusat perhatian, tapi elo terlalu sombong untuk memperhatikan temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo temen2 tuh banyak yg nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo untuk ngasih sesuatu sama mereka..!” Leny mendekati & kemudian menampar pipi kiri Tyas.
“Elo mau apa sih..!”jerit Tyas.
“Gue mau liat elo menderita malam ini, Yas. Karena selama ini elo selalu mendapat segala yg elo inginkan…” kata Leny. Selesai Leny berbicara, tiba2 pintu ruangan itu terbuka kembali & masuklah 15 orang lagi, 10 orang laki2 & 5 orang perempuan. Mereka semua temannya. Tetapi kelihatannya mereka semua senang melihat Tyas terikat tidak berdaya seperti itu. Tiba2 Leny berteriak,
“Teman2, inilah saatnya yg kita tunggu2. Malam ini kita boleh ngerjain si Tyas sepuas kita.” Semua berteriak kegirangan mendengar perkataan Leny, kecuali Tyas. Bulu kuduk Tyas merinding mendengar itu, dia tidak dapat membayangkan apa yg akan mereka lakukan terhadap dirinya, ketika Alex mendekati dirinya & melepaskan ikatannya. Walaupun ikatannya sudah dilepas, namun Tyas tidak dapat berdiri, karena kakinya lemas semua. Dia hanya dapat berlutut. Leny mendekati dirinya & kemudian berteriak di telinga Tyas,
“Sekarang elo harus buka baju elo satu persatu sampai telanjang di depan kita semua..! Awas kalo berani melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Leny sambil memegang gunting di tangannya. Tidak percaya rasanya Tyas mendengar itu, namun dia tidak berani menolak perintah Leny, apalagi diancam dgn gunting tajam seperti itu. Akhirnya dgn tubuh gemetar, Tyas mulai membuka kancing bajunya satu persatu & melepaskannya ke lantai. Selanjutnya dia mulai membuka kancing celana jeansnya & menariknya ke bawah hingga sekarang Tyas hanya mengenakan BH & celana dalam yg berwarna hitam. Rupanya hari itu Tyas memakai BH & celana dalam yg sangat seksi. Tyas memakai BH tanpa tali yg bagian depannya hanya menutupi setengah dari payudaranya. Dan celana dalam yg dipakai Tyas lebih mirip dgn sebuah tali yg hanya menutupi belahan vaginanya, sedangkan pantatnya sama sekali tidak tertutup. Semua laki2 yg berada di ruangan itu benar2 terpesona melihat pemandangan indah di depan mereka itu. Tyas gadis tercantik di kampus itu hampir telanjang bulat, sehingga penis mereka langsung menegang semua. Melihat itu Leny merasa senang & kembali memerintahkan Tyas untuk membuka BH & CDnya. Dgn tangan gemetar, Tyas meraih kait BH di belakang punggungnya & melepaskannya, sehingga BH Tyas dgn sendirinya terjatuh ke lantai. Ketika BH-ya sudah terlepas, payudara Tyas yg bulat langsung mengacung tegak, mengundang decak kagum semua pria di ruangan itu. Puting payudara Tyas berwarna coklat dgn lingkaran di sekitar putingnya berwarna coklat muda. Dan saat celana dlmnya juga sudah dilepas, terlihatlah bulu2 kemaluan tipis yg tumbuh rapih di sekitar vagina Tyas. Tyas memang selalu mencukur bulu2 kemaluannya & merawat vaginanya sendiri. Baru pertama kali ini Tyas telanjang bulat di depan orang lain & saat ini dia berdiri dgn tubuh yg gemetar. Leny mendekatinya sambil mengacungkan gunting kearahnya, & mendorong Tyas hingga jatuh terduduk.
“Sekarang elo harus buat seneng kita semua. Elo sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak ini..!” kata Leny sambil memberikan baby oil kepada Tyas untuk dioleskan ke seluruh tubuhnya. Dgn ketakutan Tyas menerima botol tersebut & menuangkannya ke atas payudara, perut & juga ke atas vaginanya. Kemudian Tyas mulai meraba tubuhnya sendiri & meratakan baby oil tersebut ke seluruh tubuhnya sambil tidur telentang di lantai. Sambil menangis karena takut & malu, tangan kirinya memijat payudaranya sendiri & memilin-milin puting susunya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba vaginanya yg ditumbuhi oleh rambut tipis. Lama kelamaan Tyas mulai terangsang & mengeluarkan suara erangan halus yg tidak dapat diatahan. Sementara itu, semua laki2 di ruangan itu membuka bajunya hingga bugil & mulai mengocok penis mereka sendiri sampai tegang. Sedangkan yg perempuan, kecuali Leny meninggalkan ruangan itu. Leny malah membawa kamera video untuk merekam kejadian itu & dia mengancam Tyas kalau dia berani melapor, Leny akan menyebarkan rekaman itu ke seluruh kampus, & bahkan ke luar kampusnya. Tubuh Tyas kini mengkilat karena minyak yg dioleskan ketubuhnya tadi, membuat Tyas kelihatan sangat seksi, & ini menjadi pemandangan yang sangat menggairahkan untuk semua laki2 di ruangan itu. Saat Tyas semakin terangsang, Ferdy mendekatinya. Dgn dibantu empat orang lainnya yg memegang & menarik kedua tangan & kaki Tyas sehingga tubuh Tyas menyerupai huruf X, Ferdy berlutut di selangkangan Tyas, & mulai mengelus- elus vagina Tyas dgn tangannya. Sesekali jari tangan Ferdy mencoba menusuk masuk ke dalam vagina Tyas, membuat Tyas merinding karena rasa geli yg timbul. Kemudian Ferdy mulai menjilati vagina Tyas dgn lidahnya. Aroma khas dari vagina Tyas membuat Ferdy semakin bernafsu menjilati vagina Tyas. Sementara itu kedua orang pria yg memegangi tangan Tyas juga ikut menikmati sebagian tubuh Tyas. Lakil2 yg memegang tangan kanan Tyas menjilati dan mengisap puting susu Tyas yg sebelah kanan, sementara laki2 yg memegang tangan Tyas yg sebelah kiri melakukan hal yg sama dgn payudara Tyas yg satunya. Sambil meremas payudara Tyas dgn keras, sesekali mereka juga menggigit & menarik puting susu Tyas dgn giginya, sehingga Tyas merasa kesakitan. Kedua orang itu juga bergantian menciumi bibir Tyas dgn kasar & memainkan lidahnya di dlm mulut Tyas. Setelah puas menjilati vagina Tyas, Ferdy kembali berlutut di selangkangan Tyas & mulai menggosok-gosokkan penisnya di bibir vagina Tyas. Sadar bahwa dirinya akan segera kehilangan keperawanannya, Tyas berusaha melepaskan diri sekuat tenaga, namun dia tidak dapat melawan tenaga keempat orang yg memeganginya. Melihat Tyas yg meronta-ronta, Ferdy semakin bernafsu & dia segera menghunjamkan penisnya ke dalam vagina Tyas yg masih perawan. Walaupun vagina Tyas sudah basah oleh air liur Ferdy & cairan vagina Tyas yg keluar, namun Ferdy masih merasakan kesulitan saat memasukkan penisnya, karena vagina Tyas yg perawan masih sangat sempit. Tyas hanya dapat menangis & berteriak kesakitan karena keperawanannya yg telah dia jaga selama ini direnggut dgn paksa seperti itu oleh temannya sendiri. Sementara itu Ferdy terus memompa vagina Tyas dgn cepat sambil satu tangannya meremas payudara Tyas yg bulat kenyal & tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya & mengeluarkan seluruh spermanya di dalam vagina Tyas. Tyas hanya dapat diam telentang tidak berdaya di lantai, walaupun tangan & kakinya sudah tidak dipegangi lagi, & membayangkan dirinya akan hamil karena saat ini adalah masa suburnya. Dia dapat merasakan ada cairan hangat yg masuk ke dalam vaginanya. Darah perawan Tyas & sebagian sperma Ferdy mengalir keluar dari vaginanya. Setelah itu Alex maju untuk mengambil giliran. Kali ini Alex mengangkat kedua kaki Tyas ke atas pundaknya, & kemudian dgn tidak sabar dia segera menancapkan penisnya yg sudah tegang kedalam vagina Tyas. Alex tidak mengalami kesulitan lagi saat memasukkan penisnya, karena vagina Tyas kini sudah licin oleh sperma Ferdy & juga cairan vagina Tyas, walaupun vagina Tyas masih sangat sempit. Kembali vagina Tyas diperkosa secara brutal oleh Alex, & Tyas lagi2 hanya dapat berteriak kesakitan. Namun kali ini Tyas tidak berontak lagi, karena dia pikir itu hanya akan membuat temannya semakin bernafsu saja. Tiba2 Alex mencabut penisnya & dia duduk di atas dada Tyas. Alex mendempetkan kedua buah payudara Tyas dgn kedua tangannya & menggosok-gosokkan penisnya di antara celah kedua payudara Tyas, sampai akhirnya dia memuncratkan spermanya ke arah wajah Tyas. Tyas gelagapan karena sperma Alex mengenai bibir & juga matanya. Setelah itu alex masih sempat membersihkan sisa sperma yg menempel di penisnya dgn mengoleskan penisnya ke payudara Tyas.
Kemudian Alex menampar payudara Tyas yg kiri & kanan berkali-kali, sehingga payudara Tyas berwarna kemerahan & membuat Tyas merasa kesakitan. Selanjutnya 2orang, Leo & Reza maju. Mereka kini menyuruh Tyas untuk mengambil posisi seperti merangkak. Kemudian Leo berlutut di belakang pantat Tyas & mulai mencoba memasukkan penisnya ke lubang anus Tyas yg sangat sempit. Membayangkan kesakitan yg akan dialaminya, Tyas mencoba untuk berdiri, tetapi kepalanya dipegang oleh Reza yg segera mendorong wajah Tyas ke arah penisnya. Kini Tyas dipaksa mengulum & menjilat penis Reza. Penis Reza yg tidak terlalu besar tertelan semuanya di dalam mulut Tyas. Sementara itu, Leo masih berusaha membesarkan lubang anus Tyas dgn cara menusukan jarinya ke dalam lubang anus Tyas. Sesekali Leo menampar pantat Tyas dgn keras, sehingga Tyas merasakan pantatnya panas. Kemudian Leo juga berusaha melicinkan lubang anus Tyas dgn cara menjilatinya. Tyas merasakan sensasi aneh yg tidak pernah dia rasakan sebelumnya saat lidah Leo menjilati lubang anusnya. Tidak lama kemudian Tyas
kembali menjerit kesakitan. Rupanya pertahanan anusnya sudah jebol oleh penis Leo yg berhasil masuk dgn paksa. Kini Leo memperkosa anus Tyas perlahan lahan, karena lubang anus Tyas masih sangat sempit & kering. Leo merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan yg luar biasa saat penisnya dijepit oleh anus Tyas. Saat Tyas berteriak, kembali Reza mendorong penisnya kedalam mulut Tyas, sehingga kini Tyas hanya dapat mengeluarkan suara erangan yg tertahan, karena mulutnya penuh oleh penis Reza. Tubuh Tyas terdorong ke depan & belakang mengikuti gerakan penis di anus & mulutnya. Kedua payudara Tyas yg menggantung dgn indah bergoyang-goyang karena gerakan tubuhnya. Keadaan ini terus berlangsung sampai akhirnya Leo & Reza mencapai klimaks hampir secara bersamaan. Leo menyemburkan spermanya di dalam anus Tyas, & Reza menyemburkan spermanya di dalam mulut Tyas. Tyas terpaksa menelan semua sperma Reza agar dia dapat tetap bernafas. Tyas hampir muntah merasakan sperma itu masuk ke dalam kerongkongannya, namun tidak dapat karena penis Reza masih berada di dalam mulutnya. Tyas membiarkan saja penis Reza berada di dalam mulutnya untuk beberapa saat sampai Reza menarik keluar penisnya dari mulut Tyas. Kemudian Reza memaksa Tyas untuk membersihkan penisnya dari sperma dgn cara menjilatinya. Leo juga masih membiarkan penisnya di dalam anus Tyas & sesekali masih menggerak-gerakkan penisnya di dalam anus Tyas, mencoba untuk merasakan kenikmatan yg lebih banyak. Tyas dapat merasakan kehangatan sperma di dalam lubang anusnya yg secara perlahan mengalir keluar dari lubang anusnya. Setelah Leo mencabut penisnya dari anus Tyas, temannya yg lain,Irvan, mengambil kursi & duduk di atasnya. Dia menarik Tyas mendekat & menyuruh Tyas untuk mengangkangi penisnya menghadap dirinya. Irvan kemudian mengarahkan penisnya ke vagina Tyas, & kemudian memaksa Tyas untuk duduk di atas pangkuannya, sehingga seluruh penis Irvan langsung masuk ke dalam vagina Tyas. Setelah itu, Tyas dipaksa bergerak naik turun, sementara Irvan meremas & menjilati kedua payudara & puting susu Tyas. Sesekali Irvan menyuruh Tyas untuk menghentikan gerakannya untuk menahan orgasmenya. Irvan dapat merasakan vagina Tyas berdenyut-denyut seperti memijat penisnya, & dia juga dapat merasakan kehangatan vagina Tyas yg sudah basah. Irvan tidak dapat bertahan lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat
Tyas diperkosa oleh temannya yg lain, sehingga dia langsung memuncratkan spermanya ke dalam vagina Tyas. Tyas kembali merasakan kehangatan yg mengalir di dalam vaginanya. Selanjutnya, Iwan yg mengambil giliran untuk memperkosa Tyas. Dia menarik Tyas dari pangkuan Irvan, kemudian dia sendiri tidur telentang di lantai. Tyas disuruh untuk berlutut dgn kaki mengangkang di atas penis Iwan. Kemudian secara kasar Iwan menarik pantat Tyas turun, sehingga vagina Tyas langsung terhunjam oleh penis Iwan yg sudah berdiri keras. Penis Iwan, yg jauh lebih besar dari pada penis sebelumnya yag memasuki vagina Tyas, masuk semuanya ke dalam vagina Tyas, membuat Tyas kembali merasakan kesakitan karena ada benda keras yg masuk jauh ke dalam vaginanya. Tyas merasa vaginanya dikoyak oleh penis Iwan. Iwan memaksa Tyas untuk terus menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga penis Iwan dapat bergerak keluar masuk vagina Tyas dgn leluasa. Kemudian Iwan menjepit kedua puting susu Tyas & menariknya ke arah dadanya, sehingga kini payudara Tyas berhimpit dgn dada Iwan. Iwan benar2 terangsang saat merasakan kedua payudara Tyas yg kenyal & hangat menempel rapat ke dadanya. Melihat posisi seperti itu, Leny melepas ikat pinggangnya & mulai mencambuk punggung Tyas beberapa kali. Walaupun cambukan itu tidak terlalu keras, namun Tyas tetap merasakan perih di punggungnya, sehingga dia berhenti menggerakkan pinggulnya. Merasakan bahwa gerakan Tyas terhenti, Iwan marah. Kemudian dia mencengkeram kedua belah pantat Tyas dgn tangannya, & memaksanya bergerak naik turun sampai akhirnya Tyas menggerakkan sendiri pantatnya naik turun secara refleks. Ketika Iwan hampir mencapai klimaks, dia memeluk Tyas & berguling, sehingga posisi mereka kini bertukar, Tyas tidur di bawah & Iwan di atasnya. Sambil mencium bibir Tyas dgn sangat bernafsu & meremas payudara Tyas, Iwan terus menggenjot vagina Tyas. Tidak lama kemudian gerakan Iwan terhenti. Iwan mencabut penisnya keluar dari vagina Tyas & segera menyemprotkan spermanya di sekitar bibir vagina Tyas. Kemudian dia menarik tangan kanan Tyas & memaksa Tyas untuk meratakan sperma yg ada di sekitar vaginanya dgn tangannya sendiri. Setelah itu, seorang temannya yg lain, Eka, kembali maju mengambil giliran memperkosa vagina Tyas. Hampir sepuluh menit Eka memompa vagina Tyas dgn kasar, membuat vagina Tyas semakin terasa licin & longgar. Sebelum mencapai puncaknya, Eka mencabut penisnya dari vagina Tyas & memaksa Tyas untuk menadahkan kedua telapak tangannya untuk menampung spermanya. Setelahitu, Eka memaksa Tyas untuk mengusap sperma yg ada di telapak tangannya ke wajahnya & meratakannya seperti orang mencuci muka. Semua temannya tertawa senang melihat itu, sementara Tyas menahan jijik & rasa malu yg luar biasa karena diperlakukan dgn hina seperti itu. Kini wajah Tyas sudah rata oleh sperma milik Eka. Kemudian lima orang lainnya secara bergantian memperkosa Tyas di vagina, anus maupun mulut Tyas. Mereka juga meremas2 payudara Tyas & mencubit serta menggigit puting susu Tyas keras2. Kini wajah, payudara, perut, punggung, vagina & pantat Tyas sudah penuh oleh sperma. Bahkan kedua buah payudara Tyas kini berwarna kemerahan karena digigit & diremas
secara kasar oleh temannya. Di punggung Tyas juga tercetak jalur2 merah akibat dicambuk Leny tadi. Walaupun telah diperkosa berkali-kali, namun rupanya Tyas tidak mencapai orgasme sama sekali, karena dia berusaha menahannya. Melihat itu Leny merasa kesal & memaksa Tyas untuk mencapai orgasme dgn cara bermasturbasi sendiri.
“Gila elo.., lagi diperkosa aja masih sombong nggak mau orgasme. Sekarang elo harus orgasme.., cepat masturbasi lagi sambil nyukur bulu elo tuh sampai bersih..!” perintah Leny.
Leny memberikan pisau cukur kepada Tyas & menyuruhnya untuk mencukur bulu kemaluannya sendiri sambil bermasturbasi. Tyas tidak berani berbuat apa2 kecuali menurut. Sambil menutup matanya, tangan kiri Tyas mulai meremas payudaranya sendiri sambil meratakan sperma yg ada di payudara & perutnya. Sementara tangan kanannya mulai mencukur bulu kemaluannya pelan2 sampai habis. Tyas tidak memerlukan shaving cream lagi, karena vaginanya sudah licin oleh sperma & juga cairan vaginanya. Setelah selesai mencukur bulu kemaluannya sampai habis, Tyas mulai memasukkan gagang pisau cukur itu ke dalam vaginanya & menggeraknya keluar masuk perlahan-lahan. Vagina Tyas terasa panas & perih saat Tyas menyentuhnya. Rupanya dgn bermasturbasi sendiri, Tyas lebih terangsang, & akhirnya 5menit kemudian tubuhnya mengejang, kakinya menekuk & dadanya membusung memperlihatkan kedua payudaranya mengacung tegak dgn puting susu yg mencuat keluar, menandakan bahwa Tyas sudah sangat terangsang. Tyas mengeluarkan erangan yg tertahan sambil tangan kanannya terus menggosok vaginannya, & tangan kirinya menjepit puting susunya sendiri. Akhirnya Tyas mengalami orgasme yg luar biasa. Tubuh Tyas kaku merasakan kenikmatan luar biasa yg menjalar di seluruh tubuhnya, & cairan vagina Tyas mengalir keluar dgn derasnya. Tyas tidak dapat menutupi kenikmatan yg dirasakannya saat itu, sehingga dia pun mengeluarkan suara mendesah yg keras. Bahkan dia lupa bahwa dia kini sedang diperhatikan oleh banyak orang & untuk saat itu dia juga lupa akan kesakitan yg diderita tubuhnya. Belum pernah sebelumnya Tyas mengalami orgasme sehebat itu, walaupun dia sering bermasturbasi di rumahnya. Ini karena sebelumnya dia belum pernah berhubungan badan, & saat ini dia baru diperkosa beramai-ramai. Dan selama diperkosa itu, walaupun sebenarnya Tyas merasa terangsang, Tyas menahan orgasmenya sekuat tenaga & akhirnya semua ditumpahkan saat dia bermasturbasi. Setelah mengalami orgasme, Tyas hanya terdiam kecapaian. Kesadarannya perlahan mulai kembali lagi & rasa sakit kembali terasa di seluruh tubuhnya. Kedua kakinya tertekuk & mengangkang lebar memperlihatkan vaginanya yg sudah licin mengkilat tanpa ada bulu kemaluannya sehelai pun sehabis dicukur. Di sekitar vagina Tyas terlihat bercak2 merah darah perawan Tyas & juga sperma. Tangan kanannya menjulur ke samping & tangan kirinya terlipat menutupi sebagian payudaranya. Tubuhnya licin & mengkilat karena keringat yg membanjiri & juga karena sperma yg diratakan ke seluruh tubuhnya. Tyas masih menangis pelan karena sakit & juga karena rasa malu yg menyerang dirinya. Namun Tyas juga
tidak dapat menutupi kenikmatan luar biasa yg baru saja dirasakannya. Tyas tidak mampu bergerak lagi. Namun melihat itu, nafsu temannya kembali muncul & mereka kembali maju bersamaan untuk memperkosa Tyas lagi.
Kali ini Tyas tidak mampu berontak sama sekali, karena dia sudah tidak mempunyai tenaga lagi. Dia hanya terdiam & tubuhnya mengikuti saja gerakan pemerkosanya. Tyas seperti boneka yg sedang dipermainkan ramai2. Kedua belas temannya kembali memperkosa vagina & anus Tyas yg sudah terasa lebih longgar setelah dimasuki banyak penis berkali-kali. Mereka juga memaksa Tyas untuk mengulum & menjilati penis mereka, & menelan semua sperma yg disemburkan ke dalam mulutnya. Bahkan Tyas diperkosa oleh tiga orang sekaligus yg memasukkan penisnya ke mulut, vagina & anus Tyas secara bersamaan, sementara dua orang lainnya mempermainkan payudara Tyas. Semua posisi yg mungkin dibayangkan dalam hubungan seks sudah dipraktekkan oleh teman 2 Tyas terhadap tubuh Tyas. Kali ini Tyas tidak kuat lagi menahan orgasmenya, & dia mengalami orgasme beberapa kali, namun tidak sehebat yg pertama. Setelah kedua belas orang temannya selesai memperkosa dirinya untuk kedua kalinya, Tyas akhirnya pingsan karena kecapaian & karena kesakitan yg menyerang seluruh tubuhnya terutama di vagina, anus & juga kedua buah payudaranya. Tyas telah diperkosa secara habis-habisan selama 3 jam lebih oleh 12 orang temannya sendiri. Dan semua kejadian itu direkam oleh Leny.

Minggu, 09 November 2014

IBU MUDA DIPERKOSA ADIK IPAR


Cerita dewasa seks yang ingin coba aku bagi dalam cerita sex kali ini adalah cerita dewasa yang cukup memilukan hati. Aku telah diperkosa oleh adik iparku sendiri. Sebelum memulai cerita seks ini aku perkenalkan namaku Namaku Livy. Usiaku kini 23 tahun. Aku sudah menikah dengan Albert yang kini berusia 25 tahun, dan kini aku adalah seorang ibu muda, dengan seorang anak yang baru berusia 6 bulan yang kami beri nama Michael. Sejak pacaran dan menikah sampai sekarang ini, suamiku sering berpergian ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Aku sendiri adalah wanita yang mendapat karunia wajah yang cantik, itu menurut teman temanku. Aku memiliki rambut yang lurus dan panjang sampai sebahu. Tubuhku sudah kembali ramping dan indah seperti pujian suamiku, meskipun aku baru melahirkan setengah tahun yang lalu. Mungkin hal itu karena aku rajin mengikuti senam aerobik, dan memang aku menjaga pola makan supaya badanku tak semakin melar, dan aku sedikit banyak bangga karenanya.

Aku sendiri tidak bekerja di luar, karena suamiku memiliki penghasilan yang lebih dari cukup. Dan memang suamiku ingin aku menjadi ibu rumah tangga yang baik saja, dengan tinggal di rumah untuk merawat anak kami dengan baik. Kehidupan seks kami juga luar biasa. Suamiku adalah lelaki perkasa di tempat tidur, dan aku sungguh menikmati kehidupanku ini. Kini kalau suamiku tak ada di rumah, aku hanya tinggal dengan anakku, juga pembantu kami yang kupanggil bi yeni, satpam kami yang bernama Adrian, tukang kebun kami yang bernama Fyrman, dan juga sopir kami yang bernama Hans. Di usiaku yang sekarang ini, nafsu seksku tentu sedang tinggi tingginya. Ditinggal oleh suamiku bekerja seperti ini, kadang aku amat merindukan bermain cinta dengannya. Demikian sekilas tentang keadaanku dan keluargaku.

Hari itu hari Sabtu. Siang hari itu, aku menerima telepon dan aku terkejut dengan berita yang aneh. Aku mendapatkan hadiah sebuah mobil lewat undian sebuah produk. Dan seingatku, aku tak pernah mengikuti prosedur undian itu.

Dengan santai aku berkata, “Pak, terserah bapak mau bicara apa, tapi saya tak akan pernah mentransfer uang apapun untuk pajak atau yang lain”.

Dan orang itu berkata panjang lebar, “Ibu Livy, kami memaklumi kalau ibu berhati hati, memang kami tak menyuruh ibu membayar apapun, karena pajak hadiah ditanggung oleh kami. Kami akan mengantarkan hadiah itu langsung ke rumah ibu sekitar satu jam lagi. Gratis bu, tak dipungut biaya apapun. Ibu boleh mencobanya, kalau ternyata mobilnya bermasalah kami langsung mengganti dengan yang baru. Tapi itu tidak akan terjadi bu, karena kami sudah melakukan More…pemeriksaan terhadap mobil ini”.

Mendengar hal ini, aku hanya bisa mengangkat bahu dan berkata, “Ya terserah bapak. Maaf, dengan bapak siapa saya bicara?”.

Dan orang itu menjawab, “Dengan bapak Christian. Ibu bisa menghubungi kChristianr kami di nomer *** ****. Aku mengiyakan saja dan kemudian memutus pembicaraan. Dalam hati aku merasa aneh, tapi ya kalau gratis, apa salahnya?


Kulihat sekarang ini adalah jam 1 siang. Aku baru selesai makan siang, maka aku menyusui dan menidurkan anakku, supaya nanti ketika aku pergi aku tak begitu kuatir. Dan memang satu jam kemudian aku mendengar bel rumahku berbunyi, dan ketika aku keluar, aku melihat sebuah mobil Kijang Innova keluaran terbaru, dengan cat yang mulus mengkilap. Di belakangnya berhenti sebuah mobil Kijang pickup. Mungkin untuk mereka yang mengantar mobilku ini pulang nanti. Aku agak terkejut juga, berarti mungkin ini benar. Seseorang turun dari mobil pickup itu, sementara orang yang sudah berdiri di depan pintu rumah menyapaku.

“Bu Livy? Saya Christian”, kata orang yang bernama Christian itu sambil mengulurkan tangannya.

Aku menjabat tangannya dengan sedikit perasaan ragu dan menjawab “Livy”.

Orang itu memang penampilannya rapi. Tapi wajahnya agak seram. Aku mencoba membuang semua pikiran negatif. Dan kemudian orang satunya yang berpenampilan biasa biasa, yang juga berwajah biasa biasa, menjabat tanganku.

“Bagus”, katanya.

Aku menjabat tangannya dan menjawab, “Livy”.

Setelah acara kenalan yang menurutku hanya formalitas ini, kami duduk di teras rumah, dan aku disodori formulir yang aku baca di bagian awal dan akhir saja, untuk memastikan aku tak keluar uang apapun untuk mendapatkan hadiah ini. Lalu Christian menawarkan padaku untuk mencoba mobil itu, karena nantinya aku harus mengisi formulir untuk memberikan ‘penilaian’ tentang kondisi mobil itu, sebelum acara serah terima surat kendaraan dilakukan. Aku setuju saja, dan aku menerima kunci mobil itu dari Christian. Aku masuk ke dalam mobil itu, joknya masih terbungkus plastik semua, baunya khas mobil baru. Dan dengan didampingi mereka, aku mulai mencoba mobil itu.

Semua baik baik saja, sampai tiba tiba di sebuah gang yang sepi di dekat rumahku, Christian yang duduk di kursi depan menarik handbrake. Aku terkejut sekali, sampai lupa menginjak pedal kopling dan mesin mobil ini mati. Aku menoleh kepada Christian, tapi belum sempat aku bertanya, dari belakang aku dibekap, oleh Bagus tentunya. Kurasakan bau yang menyengat, dan tak lama kemudian semuanya gelap…

Perlahan aku mulai sadar. Aku mengeluh perlahan, ketika aku tak bisa menggerakkan kedua tanganku yang terentang. Sakit rasanya. Aku mulai mencoba mengerti apa yang terjadi pada diriku. Ternyata kedua pergelangan tanganku yang terentang ini, terikat erat pada semacam pilar di ruangan ini. Sedangkan aku sendiri terbaring di atas matras. Yang membuatku tercekat, aku sudah tak mengenakan apa apa lagi selain bra dan celana dalamku. Kakiku memang masih bebas, tapi apa artinya? Aku kini sudah tak berdaya dengan tangan yang terpasung seperti ini. Aku memejamkan mata dan menggigit bibir, tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi padaku. Aku mulai menyesali kebodohanku tadi, mengapa bisa terjebak dengan iming iming hadiah itu.

Tiba tiba pintu ruangan ini terbuka, lalu masuk seseorang yang membuatku ternganga tak percaya pada pengelihatanku.

“Marcell?”, seruku tak percaya.

“Halo Livy… lama tak jumpa… bagaimana kabarnya?”, kata Marcell dengan senyum yang membuat hatiku dingin seperti disiram air es. Aku takut sekali.

“Marcell… apa yang kamu lakukan ini? Ingat Marcell, aku ini kakak iparmu. Tolong lepaskan aku..”, aku mencoba menyadarkan Marcell walaupun aku tahu ini mungkin sekali merupakan hal yang sia sia.

Aku tahu Marcell memang menginginkan aku sejak aku dikenalkan Albert pada keluarganya. Marcell adalah adik Albert yang kini berusia 24 tahun. Wajahnya memang cukup tampan. Dan sejak ia mengenalku, ia sudah beberapa kali mencoba mendekatiku, tapi tentu saja aku tak memberinya respon. Suatu hari ketika aku berkunjung ke rumah Albert saat masih tinggal bersama keluarganya, Marcell nekat dan nyaris berhasil memperkosaku. Untung saja waktu itu kepulangan Albert menyelamatkanku, dan sejak itu aku tahu aku harus menghindari orang ini. Tapi kini aku sudah jatuh ke dalam tangannya. Tanpa sadar aku bergidik ngeri.

Mendengar kata kataku, Marcell hanya tertawa. Ia mendekatiku dan ‘krek…’. Marcell merenggut braku hingga tali talinya putus.

“Aduh…”, aku mengeluh perlahan, sedikit sakit rasanya pada bagian tubuhku yang tertekan tali braku saat ditarik Marcell. Aku memejamkan mataku erat erat, malu sekali rasanya payudaraku terlihat oleh laki laki lain selain suamiku.

“Livy… Livy… kamu kira aku segoblok itu sudah bersusah payah menjebakmu seperti ini dan melepaskan kamu begitu saja? Hahaha… aku belum gila, Livy”, kata Marcell sambil menyeringai mengerikan saat aku menatapnya dengan marah bercampur takut.

“Marcell, kamu gila… lepaskan aku!!”, aku mulai panik dan membentaknya.

‘breeet… breeet’… seruanku dijawab Marcell dengan merenggut robek celana dalamku, hingga kini aku sudah telanjang bulat.

Aku menjerit kecil. Kini aku hanya bisa memandangi Marcell dengan jantung berdebar ketika ia mulai melucuti pakaiannya sendiri. Sesekali aku mencoba meronta, tapi tak ada hasil sama sekali karena aku benar benar tak bisa menggerakkan kedua tanganku yang terentang lebar. Aku tahu, nasib yang buruk akan segera menimpaku, dan perlahan aku mulai menangis.

“Lho sayang… kok nangis sih? Tenang saja, sebentar lagi kamu juga akan keenakan kok”, ejek Marcell yang sudah bersiap di selangkanganku.

Aku semakin ngeri, dengan suara gemetar aku memohon, “Marcell, tolong jangan begini… aku ini kakakmu… kakak iparmu… masa kamu tega berbuat begini padaku…”.

Marcell tertawa sinis dan berkata dengan suara kasar, “Diam Livy. Kamu telah merendahkanku. Kamu selalu menolakku. Kamu tak pernah menghargai aku”.

Aku sadar kalau aku memang selalu menjaga jarak dengannya, karena aku merasa ia berbahaya. Dan kini memang semuanya terbukti kan?

Dan sambil merenggangkan kedua pahaku lebar lebar, Marcell melanjutkan, “Kamu tak pernah mau aku ajak pergi makan berdua. Kamu anggap aku tak layak pergi berdampingan bersamamu. Benar benar perempuan sombong! Karena itu sekarang rasakan pembalasanku!”.

Berkata begitu, Marcell menempelkan kepala penisnya ke bibir liang vaginaku. Aku makin panik dan berusaha menggerakkan pinggulku menghindari hunjaman penis Marcell saat Marcell mulai memajukan pinggulnya.

Berhasil, penis itu tak sampai melesak masuk menerobos liang vaginaku.

Tapi rupanya Marcell marah dengan perbuatanku, ia menamparku dengan keras, hingga aku mengaduh dan menangis kesakitan.

“Jangan coba coba lagi Livy, atau nanti kamu akan kuberikan pada dua kacungku di depan itu!”, ancam Marcell dengan suara yang mengerikan.

Mendengar hal itu aku langsung melemas dan pasrah, di sela tangisanku, aku hanya bisa mengumpat getir, “Kamu gila.. Marcell”.

Marcell hanya tertawa dan aku hanya bisa membiarkan kepala penis Marcell menemukan bibir liang vaginaku, dan sesaat kemudian aku mengerang kesakitan saat liang vaginaku tertembus oleh batang penis Marcell.

Aku mulai menangis saat Marcell memompa liang vaginaku. Walaupun aku sudah pernah melahirkan, tapi berkat senam dan ramuan khusus, liang vaginaku kembali menyempit. Konsekuensinya, kini aku merasa kesakitan karena liang vaginaku dipompa penis Marcell yang cukup besar.

Aku memalingkan mukaku supaya tak melihat wajah Marcell yang kesenangan karena berhasil mendapatkan tubuhku. Ia meremasi kedua payudaraku dengan gemas, seolah melampiaskan segala nafsunya yang tak kesampaian untuk menikmati tubuhku sejak dulu. Sedangkan aku sendiri hanya bisa terus menggeliat kesakitan.

“Livy… punyamu enaak”, erang Marcell dengan tatapan penuh gairah padaku sambil terus menggenjotku.

Ingin aku menamparnya, tapi kedua tanganku tak bisa kugerakkan. Aku hanya bisa merelakan liang vaginaku ditembusi oleh laki laki yang harusnya memperlakukanku sebagai kakak iparnya. Tapi Marcell memang sudah kesetanan, ia mulai mencumbuiku dengan sangat bernafsu. Bibirku dilumatnya dengan ganas, sementara kedua payudaraku diremasnya dengan kuat.

Perlahan aku mulai terangsang karena perbuatan adik iparku ini, rasa terhina karena diperkosa mulai berganti dengan rasa nikmat yang melanda selangkanganku dan juga sekujur tubuhku.

Rupanya vaginaku sudah mampu beradaptasi dengan ukuran penis Marcell yang tadinya terasa begitu menyesakkan. Aku malu sekali, ingin rasanya aku menyembunyikan wajahku yang terasa panas ini. Tapi tentu saja hal itu tak bisa kulakukan, maka aku hanya bisa pasrah namun mati matian berusaha menahan diri supaya tak kelihatan menikmati hal ini.

Tapi sayangnya, tubuhku terlalu jujur, perlahan tanpa mampu kucegah, pinggangku terangkat saat aku menahan nikmat yang luar biasa. Kurasakan penis Marcell melesak begitu dalam ketika ia menghunjamkan kuat kuat kedalam liang vaginaku, membuatku menggeliat keenakan seperti cacing kepanasan.

Marcell tertawa sinis dan mulai menghinaku, “Ternyata kamu menikmati punyaku juga Livy. Makanya kamu jadi cewek jangan sok suci.. hahaha.. kalau sudah kemasukan gini, toh kamu keenakan juga..”.

Sambil menghinaku Marcell terus memompa liang vaginaku dengan gencar. Aku sudah tak tahu apa yang harus kulakukan, karena perlahan tapi pasti aku sedang diantar menuju orgasme.

“Marcell… oohh… sudaah… ampuuun… ennngghh”, aku mulai mengerang dan melenguh.

“Kenapa Liv? Enak ya?”, ejek Marcell dan malah makin gencar memompa liang vaginaku.

“Kamu…”, aku tak bisa menjawab, tubuhku menggigil, selangkanganku serasa akan meledak.

Aku terus mengerang dan melenguh, sampai akhirnya aku mengejang hebat, kepalaku terlempar ke sana kemari karena aku menggelepar dihantam badai orgasme ini.

“Oh Livy… kamu cantik sekali kalau seperti ini”, desah Marcell yang tak menunjukkan tanda tanda akan orgasme, sementara aku sendiri sedang menderita dalam kenikmatan orgasme yang berkepanjangan ini, dan nikmatnya selangkanganku yang terus dipompa Marcell semakin menjadi jadi.

Namun rasa ngilu mulai menghampiri liang vaginaku, dan makin lama rasa itu makin menderaku.

Aku sudah tak kuat lagi, dan berteriak “Marceeeell… aaaaah… hentikaaaan… amppuuuun…”.

Ia benar benar perkasa seperti suamiku, hanya saja suamiku lebih pengertian, membiarkanku beristirahat kala aku mengalami orgasme. Sedangkan Marcell sama sekali tak memperdulikan keadaanku, ia hanya mencari kenikmatannya sendiri.

Aku makin menderita dalam kenikmatan ini, rasanya tulang tulang di dalam tubuhku terlepas semua dari sambungannya, sementara tubuhku meliuk liuk dan menggelepar terhempas badai orgasme yang terus menerus ini. Entah cairan cintaku sudah membanjir berapa banyak, aku mulai pening dan tak mampu mengerang lagi. Dengan kejam Marcell terus memompa liang vaginaku, sampai akhirnya ruangan ini rasanya berputar, semuanya gelap…

Ketika aku mulai sadar, kurasakan kedua puting susuku seperti ada yang mengulum dan menyedoti dengan kuat. Vaginaku masih terasa sedikit sakit, tapi sudah tak terasa sesak, artinya Marcell sudah selesai memompa liang vaginaku. Becek sekali rasanya liang vaginaku, aku tahu si brengsek itu pasti mengeluarkan spermanya di dalam sana. Untungnya aku sedang dalam masa tidak subur, jadi aku tak perlu takut hamil. Tapi kini aku sadar, ada dua orang sekaligus yang mengulum puting susuku, yang berarti ada orang lain selain Marcell. Dan aku mulai mengenali mereka berdua ini, bahkan Marcell bukan salah satu dari mereka. Ternyata Christian dan Bagus yang kini sedang menyusu pada kedua payudaraku.

“Jangaaaan”, aku menjerit ngeri.

Aku tak bisa berbuat apa apa, kedua tanganku yang terentang ini tak bisa kugerakkan sedikitpun, sementara mereka berdua dengan santai meneruskan perbuatan mereka.

“Lepaskan aku…Marceell kamu bajingaaaan…”, aku mengumpat dalam keputus asaanku.

Dan kudengar tawa yang membuatku bergidik ngeri. Kemudian aku melihat Marcell masuk, dan memegang handycam.

Ia merekamku! Merekamku yang sedang pasrah tak berdaya saat kedua puting susuku disedot oleh kedua kacungnya.

“Biadab kamu Marcell… Kamu kan sudah janji..”, aku langsung terdiam.

Bajingan ini memang tak pernah berjanji apa apa.

“Kenapa Livy? Kok diam? Apa aku salah? Aku memang tak pernah berjanji kalau kamu tak akan kuberikan pada mereka bukan? Hahahaha…”, Marcell tertawa dengan memuakkan.

Aku hanya bisa menangis. Habislah aku, aku sudah dalam cengkeraman Marcell sepenuhnya. Entah seperti apa nasibku di hari hari berikutnya. Sementara kedua kacung Marcell ini tertawa senang, dan mereka kembali mencucup kedua puting susuku dengan bersemangat, tak lupa tentunya mereka juga meremasi payudaraku.

Beberapa saat kemudian, dengan gaya yang menjijikkan, mereka membuka mulut mereka yang penuh air susuku ke arah kamera.

“Wow.. air susu Livy”, kata Marcell sambil menyorot mulut kedua kacungnya.

Kedua orang itu menelan air susuku.

“Bagaimana rasanya Christian? Bagus? Enak tidak?”, tanya Marcell penasaran.

“Gurih abis bos, susu amoy gini”, kata Christian.

“Lebih enak dari susu sapi”, sambung Bagus.

Kurang ajar sekali mereka ini. Dan Marcell kelihatannya penasaran, lalu ia menaruh handycamnya.

“Aku juga ingin coba”, gumannya.

Ia mendekati payudaraku, dan setelah memberikan beberapa jilatan yang membuatku mau tak mau merasa terangsang, tiba tiba ia sudah mencucup puting susuku. Beberapa sedotan dilakukannya, sementara aku hanya bisa mendesah keenakan.

“Bos, susunya diremas”, kata Christian.

“Bisa tambah banyak keluarnya”, Bagus menyambung.

Maka Marcell menyedot puting susuku sambil meremasi payudaraku. Aku sedikit menggeliat kesakitan. Ia terus melakukannya sampai puas, sementara aku hanya bisa menggigil menahan nikmat.

“Susu yang enak, Livy”, kata Marcell dengan nada puas.

“Nanti aku minta lagi”, sambungnya sambil kembali mengambil handycamnya.

“Lanjutkan”, perintah Marcell pada Christian dan Bagus.

Mereka berdua yang sudah melepaskan semua baju mereka hingga telanjang bulat selagi menunggu Marcell mencicipi susuku. Mereka tentu saja kembali mengerubutiku dengan kesenangan.

Handycam itu kembali merekamku. Kini Christian dan Bagus berniat memuaskan diri mereka sendiri, bisa terlihat dari mereka mengocok penis mereka sendiri untuk makin menegangkan ereksi penis mereka. Melihat ukuran penis mereka berdua ini, aku makin ngeri. Baik panjang maupun diameternya semuanya lebih dari ukuran milik Marcell.

Aku berusaha mematikan semua perasaanku. Kini aku digumuli oleh dua kacung si Marcell. Kedua pahaku dilebarkan oleh Christian. Aku masih terlalu lemas untuk mencoba menghindar.

Akibatnya, bless… kembali liang vaginaku tertusuk oleh sebatang penis.

Aku menggigit bibir, menahan segala perasaan malu dan sakit ini, air mataku terus mengalir. Handycam yang dipegang Marcell terus menyorot ke arah vaginaku yang sedang dipompa oleh Christian. Mukaku rasanya panas sekali membayangkan aku sedang membintangi film porno amatir ini.

Perlahan Marcell mengarahkan sorotan handycamnya ke arah tubuhku bagian atas, dan sempat berhenti agak lama ketika menyorot kedua payudaraku. Bagus sempat meremasi kedua payudaraku dan semua itu disorot oleh Marcell. Sementara itu tubuhku harus terus menggeliat karena menerima rangsangan dua orang sekaligus. Liang vaginaku dipompa dengan gencar oleh Christian sementara kedua payudaraku diremas dengan gemas oleh Bagus. Aku sendiri antara mendesah keenakan dan merintih kesakitan. Liang vaginaku masih belum beradaptasi sepenuhnya dengan ukuran penis Christian, tapi sudah mendatangkan nikmat yang membuatku serasa melayang.

“Sudah… hentikaaan…”, aku mengerang dan mulai menggelepar, karena kurasakan liang vaginaku kembali ngilu dipompa segencar itu.

Christian sendiri kelihatannya sudah akan berejakulasi, tubuhnya bergetar hebat saat menggenjotku, dan tak lama kemudian ia mengerang panjang dan meneriakkan namaku, “Ooouuuhhh… bu Livyyy…”.

Tubuhnya berkelojotan di atasku, dan kurasakan penisnya berdenyut keras di dalam sana. Beberapa semprotan lahar panas kurasakan membasahi liang vaginaku, dan Marcell segera bergerak ke tempat yang bagus untuk menyorotan handycamnya ke arah vaginaku. Kurasakan Christian mencabut penisnya perlahan, dan Marcell terus menyorot daerah vaginaku, aku malu sekali. Gejolak yang sempat membuatku hampir orgasme kini mereda. Tapi gilanya, si Bagus langsung bersiap menggilirku, ia sudah mengarahkan penisnya ke liang vaginaku. Aku memang tak bisa apa apa, hanya bisa menggigit bibir saat kurasakan liang vaginaku tertusuk oleh penisnya Bagus. Hanya saja sekarang rasanya tak begitu sakit, dan setelah beberapa genjotan, Marcell menyorot mukaku, karena si Christian sudah menempelkan penisnya ke mulutku.

“Livy, ayo kulum”, perintah Marcell.

Aku hanya bisa menurut, toh aku sudah tak ada gunanya lagi membantah. Daripada aku mendapat tamparan atau siksaan lain, aku lebih baik mengikuti kemauan bedebah ini. Perlahan kubuka mulutku, dan penis Christian yang masih belepotan sperma dan cairan cintaku, menerjang masuk ke dalam mulutku. Rasanya amis dan asin, membuatku ingin muntah. Tapi aku berusaha tak memikirkan rasanya, dan ingin cepat menyelesaikan tugasku. Aku terus mengulum penis si Christian ini, kubersihkan cepat cepat dan kutelan semua sisa spermanya dan cairan cintaku sendiri. Christian yang sudah tak tahan mengerang panjang dan menarik penisnya dari mulutku.

Penderitaanku belum selesai.

“Buka mulutmu, Livy”, perintah Marcell sambil menyorotkan handycamnya ke mulutku.

“Perlahan!”, perintahnya lagi.

Aku mulai membuka mulutku perlahan, dan Marcell terus menyorot mulutku.

“Bagus”, katanya dengan puas.

Aku malu sekali, pasti aku terlihat layaknya seorang wanita nakal dalam handycam itu. Tak lama kemudian tubuhku terguncang guncang, rupanya Bagus mulai menikmati liang vaginaku. Dengan bersemangat ia menggenjot liang vaginaku, sementara aku tak tahu bagaimana sekarang raut wajahku saat menahan malu dan nikmat dan disorot oleh handycam milik Marcell. Panas sekali wajahku rasanya, untungya Marcell kemudian ganti menyorot tubuhku bagian bawah. Kini aku tinggal memusatkan perhatianku pada si Bagus.

Diam diam aku melakukan gerakan kegel, sejenis gerakan menahan buang air kecil, sambil pura pura merintih keenakan, supaya Bagus cepat ejakulasi dan semua ini segera berakhir. Sesuai harapanku, tak lama kemudian Bagus yang terangsang habis habisan, melolong lolong dan meneriakkan namaku.

“Aaaaarrrrghh… Bu Livyyyyy…”, jeritnya dan kemudian ia menarik penisnya, tentu saja setelah di dalam sana liang vaginaku dibasahi lahar panasnya.

Marcell dengan giat terus menyorot liang vaginaku yang tentunya tak mampu menampung sperma kedua pemerkosaku ini. Jari tangannya ditusukkan ke liang vaginaku mengorek sisa sperma Christian dan Bagus. Bagus sendiri segera beranjak ke arah wajahku, aku tahu ia hendak menagih jatah servis oral dariku.

Seperti tadi, Marcell yang buru buru mengarahkan handycamnya ke wajahku memberikan instruksi instruksi padaku hingga membuatku kembali terlihat seperti pelacur. Tapi aku hanya bisa menurutinya, walaupun dengan hati pedih.

Setelah semua selesai, Marcell mematikan handycamnya.

“Marcell, sudah, lepaskan aku… please”, aku memohon.

Tapi Marcell tak menjawab, malah ia dengan bernafsu melihat ke arah payudaraku.

Aku langsung tersadar dan teringat keinginan Marcell tadi, yaitu ingin merasakan air susuku lagi.

Dan memang benar, Marcell segera melumat puting susuku, ia menyedot susuku sepuas puasnya. Aku mendesah keenakan, memang rasanya nikmat sekaligus amat merangsangku. Aku menggigit bibir, apalagi Christian ikutan melakukan hal yang sama pada puting susuku yang sebelah. Kini dua orang dewasa menyusu pada kedua payudaraku seperti bayi, dan aku hanya bisa memejamkan mata berharap mereka segera selesai.

Aku melamunkan suamiku… maafkan aku Albert… aku bahkan sempat orgasme ketika diperkosa adikmu…

Tak terasa sampai si Bagus juga sudah puas menyusu, dan akhirnya ikatanku dilepaskan. Lega rasanya, walaupun terasa sakit pada bekas ikatan di kedua pergelangan tanganku. Aku duduk dan mengurut kedua pergelangan tanganku, dan aku memandang Marcell dengan benci sekaligus takut, karena dengan rekaman handycam itu, ia pasti akan menggunakannya untuk mengancamku agar menurutinya kelak kalau ia menginginkan tubuhku lagi. Ia tersenyum dengan penuh kemenangan ketika bersama dua kacungnya melihat hasil rekaman film porno tadi.

Aku malu sekali, dan aku mencari cari pakaian luarku yang ternyata berserakan tak jauh dari tempat aku digangbang tadi.

“Sudah puas kalian?”, bentakku dengan jengkel dan menahan tangis.

Aku memakai pakaianku tanpa bra dan celana dalam. Keduanya memang sudah tak bisa aku pakai karena tadi direnggut paksa dari tubuhku hingga robek. Mereka tertawa tawa dan beberapa saat lamanya mereka menonton rekaman pemerkosaan terhadap diriku, kemudian Marcell mematikan handycamnya. Ia menghampiriku dan tiba tiba melumat bibirku.

Aku menarik wajahku ke belakang untuk melepaskan diri dari ciumannya, lalu aku menamparnya, keras sekali.

“Bajingan kamu Marcell! Kamu tega sekali melakukan ini semua… sekarang antarkan aku pulang!”, kataku lirih, sambil menangis.

Marcell mengelus pipinya yang baru kutampar keras itu dan memandangku dengan aneh. Aku bergidik ditatap oleh Marcell seperti itu. Lalu Marcell melangkah ke arah luar diikuti oleh kedua kacungnya. Aku mengikuti mereka, dan dengan tegang aku masuk ke dalam mobil Kijang Innova pembawa petaka itu. Aku duduk di kursi penumpang depan, Marcell yang menyetir, sementara Christian dan Bagus duduk di belakang.

Dalam perjalanan, kami semua diam, sedangkan aku sendiri dalam ketegangan yang luar biasa, karena aku berada semobil dengan para pemerkosaku. Tapi untungnya mereka tak melecehkanku lebih lanjut, dan mobil sialan ini mengarah ke rumahku.

Ketika aku turun dari mobil, aku mendengar Marcell berkata, “Livy, sampai ketemu lagi, kapan kapan kita main main lagi ya”.

Dengan muak aku membanting pintu mobil, dan aku segera masuk ke dalam rumah sambil menahan tangis.

Aku segera melihat anakku. Agak lega melihatnya masih tertidur pulas.

Aku segera mandi dan keramas, membersihkan tubuhku yang sudah ternoda oleh adik iparku yang bejat itu, yang tega menyerahkanku pada dua kacungnya. Aku memang rindu bermain cinta, tapi itu adalah dengan suamiku sendiri, bukan dengan Marcell, bukan dengan mereka ini. Apalagi diperkosa seperti tadi, sakit sekali hatiku rasanya. Tanpa sadar aku kembali menangis.

Aku tahu hari ini adalah hari pertama aku mengalami penghinaan seperti ini, dan ini bukan hari terakhir.

Terbukti dua hari kemudian, aku mendapat kiriman DVD dari Marcell, yang berisi rekaman pemerkosaan terhadap diriku oleh dua kacungnya itu, dengan sebuah surat bertuliskan “Livy, lain kali kita bermain tanpa ikatan pada kedua tanganmu… kamu pasti akan lebih menikmatinya”.

Minggu, 02 November 2014

PERKOSAAN ARTIS


Sebuah mobil menelusuri ramainya jalan raya ibu kota ketika hujan lebat. Di dalam mobil itu terlihat seorang gadis yang sedang nyetir sambil asyik mendengarkan hentakan musik. Gadis berwajah Indo itu tidak lain adalah Carissa Putri, artis cantik yang mempunyai bentuk tubuh yang bila dipandang membuat cowok-cowok menelan ludah. Nama Carissa mulai terkenal sejak ia membintangi film Ayat-ayat Cinta, popularitasnya makin meroket setelah membintangi sejumlah film lain, sinetron dan iklan serta menjadi ikon sebuah program pelangsing tubuh.

“Ihh…udah ujan…macet lagi…” gerutu Carissa dalam hati karena kesal jalanan macet terus sejak tadi, hal yang biasa di ibukota kalau jam-jam bubaran kerja seperti ini.

“Kalau begini terus, kapan nyampai rumah” Carissa terus menerus ngomel sendirian. Semakin lama Carissa semakin bete, sehingga musik yang tadinya tidak begitu keras sekarang volumenya ditambah hingga suara musiknya terdengar sampai keluar mobil.

“Akhirnya…yes!” Carissa berkata sambil menghela nafas panjang merasa lega karena sudah keluar dari kemacetan dengan cara mengambil jalan lain.
Ia terpaksa mengambil jalan alternatif meskipun rutenya lebih panjang dari pada jalan yang biasa ditempuh sehari-hari, namun setidaknya dapat menghindari macet dan lebih menghemat waktu bila di jalan biasa sedang macet seperti sekarang. Mobil yang dikendarainya sudah mulai masuk pinggiran ibukota, jalannya agak rusak berlubang dan sekitarnya juga sangat sepi, hanya terlihat ladang ditumbuhi pepohonan dan tanah-tanah kosong di sepanjang jalan, bahkan Carissa jarang bertemu dan berpapasan dengan kendaraan lain. Ternyata kondisi hari ini memang tidak berpihak kepadanya. Carissa yang tadi mengira bisa sampai di rumah dengan cepat, ternyata jauh di luar dugaannya, mobilnya tiba-tiba mengalami mati mesin.


“Lho…kenapa lagi ni mobil?” Carissa kebingungan sambil berusaha menghidupkan mobilnya yang ternyata tidak bisa hidup lagi.

“Ohh…my…god…not here” gerutu Carissa lebih kesal lagi dari pada kena macet tadi.

“Tadi macet…sekarang mobil mogok…sial…!!! Mana sepi banget lagi” Carissa terus menerus ngomel-ngomel sendiri.

Carissa pun akhirnya keluar dari mobil sambil melihat kanan kiri mencari orang yang bisa dimintai tolong, tetapi dia tidak menemukan siapa-siapa. Ia pun masuk kembali ke dalam mobilnya mencari handphone. Sekali lagi situasi hari ini memang tidak sedang berpihak padanya karena tiba-tiba handphone Carissa lowbat.


“Ohh…shitttt….!!!” dengan hati panas ia melemparkan HP itu ke jok sebelah
Carissa dilanda rasa kesal bercampur bingung harus bagaimana. Matahari sudah tidak nampak lagi, karena habis hujan ditambah hari sudah sore. Situasi ini tentu menambah kebingungan Carissa yang sedang takut kemalaman di situ. Ia membayangkan selesai syuting hari ini dirinya dapat santai berendam di bathtub bukannya terperangkap di jalan gara-gara mogok seperti ini. Kemudian dengan terpaksa artis cantik itu pun memberanikan diri berjalan kaki untuk mencari bantuan. Setelah sekian lama berjalan kaki, Carissa belum juga bertemu seseorang yang bisa dimintai pertolongan. Tapi tidak lama kdmudian dari kejauhan Carissa melihat ada rumah kecil semacam pos ronda. Dengan perasaan lega Carissa berlari menuju rumah tersebut supaya cepat mendapat bantuan. Di tempat itu sendiri tiga pria sedang asyik bermain domino sambil ditemani rokok, kopi panas, dan alunan lagu dangdut dari radio. Mereka masing-masing adalah Faizal, seorang kuli angkut di pelabuhan yang bertubuh kekar dan lengannya bertato; Ferdy, seorang hansip kampung berbibir monyong dan bertubuh kurus tinggi; dan Supraz, pengangguran yang kerjanya tidak tetap, penampilannya paling lusuh dibanding kedua temannya, dengan kaos merah dari sebuah partai bekas kampanye dan sarung yang sudah belel, wajahnya mengingatkan pada si Ucup di Bajaj Bajuri.

“Ehh…Fer…Fer…liat tuh ada yang ke sini, wuih cewek cakep loh, wah bidadari turun dari langit ini sih namanya” kata Faizal melihat seseorang mendekat ke tempat mereka ketika menunggu Ferdy berpikir kartu mana yang akan ia keluarkan.


“Mana Zal??” Ferdy yang tadi duduk santai segera menengok ke belakang dan berdiri memfokuskan pandangannya ke arah yang dimaksud temannya itu.

“Mana…mana???” Supraz ikut-ikutan dengan antusias melihat ke arah yang ditunjuk.

Ketiganya langsung terpana melihat gadis yang datang itu. Seampainya di pos tersebut, Carissa langsung menyapa memberi salam kepada mereka bertiga.

“Sore mas…!!” sapanya dengan nafas sedikit terengah-engah.

“Sore juga Non, ada yang bisa saya bantu?” Faizal menawarkan bantuan kepada Carissa.

“Ee…gini mas, mobil saya mogok. Apa ada yang bisa memperbaiki mobil, atau mungkin punya HP untuk menghubungi orang, punya saya habis batere” Carissa menjelaskan keadaannya.


Ia merasa agak risih dengan pandangan mereka yang menelanjanginya, namun apa boleh buat, karena nampaknya tidak ada orang lain lagi selain mereka yang bisa dimintai tolong. Saat itu ia memakai kaos lengan pendek dengan rok berbahan jeans yang menggantung sepuluh centi di atas lutut sehingga memperlihatkan bentuk kakinya yang indah itu.


“Sebentar…bentar…Non ini kayanya saya pernah liat ya? Siapa ya? Artis ya?” Ferdy bertanya sambil mengingat-ingat dan menatapi Carissa dari atas hingga bawah.


“Iya bener…kalo ga salah, ooohhh….Non yang main di Ayat-ayat Cinta kan!!??” Supraz berhasil mengingatnya dan setengah berteriak seperti menemukan emas di jalan.


“Nnggg…iya…iya bener” jawab Carissa tak bisa lagi menyembunyikan jati dirinya, memang inilah risiko seorang publik figure, kemana-mana selalu ada yang mengenalinya.


“Owalah…Non artis toh, pantes cantik gini…kok bisa sih nyasar sampe sini Non?” tanya Faizal sambil senyum-senyum mengagumi kecantikan Carissa.


“Eeeemm itu…saya tadinya mau ambil jalan alternatif Pak, nggak taunya nyasar terus mogok lagi…tolong Pak saya harus cepet pulang, kalau ada *hape saya bisa hubungin orang di rumah”


“Oo…ada Non, ada, untung saya bawa nih!” Faizal memperlihatkan ponsel berkamera Nokia keluaran lama hasil beli second, “tapi Non…boleh dong kita minta foto bareng dulu pake ini?” pintanya dengan penuh harap.


Setelah berpikir sejenak, Carissa pun akhirnya mengiyakan saja, selain karena butuh bantuan mereka juga agar tidak memberi kesan artis yang sombong dan jual mahal. Faizal, sang pemilik ponsel itu, meminta giliran pertama dipotret bersama Carissa, Supraz memotretnya beberapa kali. Carissa berusaha tersenyum walau terpaksa, sebenarnya ia merasa tidak nyaman karena pria bertampang penyamun ini selalu saja mendekatkan tubuhnya dan mendekap pundaknya dengan keras.


“Gantian dong Ron, gua juga mau nih!” Ferdy tidak sabar menunggu gilirannya.


Faizal pun akhirnya mempersilakan Ferdy berpotret dengan Carissa.


“Hehhee…gitu dong, kapan lagi bisa potret bareng artis, yuk Non Carissa!” kata Ferdy berdiri di samping Carissa dan berpose
Selanjutnya Supraz sampai gilirannya, dengan gayanya yang kampungan dia mulai berpose bersama Carissa dengan jari diacungkan ala slank atau metal, gayanya mirip orang-orang kampung yang biasa berpose kalau sedang diliput TV.


“Saya nonton loh filmnya Non dulu yang Ayat-ayat Cinta, terus Tarik Jabrix juga…ga nyangka sekarang ketemu orangnya!” katanya senang sambil matanya tak henti-hentinya menatap nanar artis cantik itu.
Carissa pun makin risih dibuatnya apalagi pemuda pengangguran ini makin berani, ia minta dipotret sambil tangannya melingkari pinggangnya yang ramping.


“Iyah…oke, udah ya, sekarang boleh saya pinjam hapenya buat hubungin orang dirumah Pak!” kata Carissa buru-buru melepaskan diri setelah foto terakhir dengan Supraz itu.


“Bentar Non satu lagi ya, satu terakhir nih, sekarang bareng saya sama mas ini tigaan, abis ini saya pinjemin deh!” kata Faizal sambil mengajak Ferdy potret bareng.


Dengan berat hati, Carissa pun kembali menyetujuinya, ia berharap ini adalah yang terakhir setelah itu ia bisa mendapat pinjaman HP untuk meminta tolong ke rumah. Faizal tersenyum dan mengedipkan sebelah mata memberi isyarat pada Ferdy yang ditanggapi dengan balas tersenyum licik. Mereka mengajak Carissa duduk di balkon pos ronda itu dan keduanya duduk mengapitnya.


“Ayo rapat dikit Non, biar hasilnya bagus fotonya” kata Faizal, “siap To, yang bagus ya ngambilnya!” sahutnya pada Supraz.


Carissa tetap berusaha mengumbar senyumnya walau terlihat tegang, bagaimana tidak tegang dengan diapit erat kedua pria seperti mereka.


“Hei…jangan kurang ajar gitu dong Pak!” pekik Carissa ketika Faizal meletakkan tangannya di atas pahanya yang terbuka, kontan ia menepis tangan Faizal, tapi pria itu malah tertawa.


“Hehehe…jangan marah dong Non, kan biar keliatan mesra gitu loh, saya malah pengennya gini nih!” sahut Ferdy menangkap dan meremas payudara kanan Carissa.


Artis berdarah Indo-Jerman itu pun langsung berdiri dan menyentak kakinya.


“Heh…kalian pikir saya ini cewek apaan, pegang-pegang sembarangan!” hardiknya berusaha menggertak mereka.


“Hueheheh…ayo dong Non Carissa, masa ke penggemar gitu, kita kan cuma pengen lebih deket aja!” Supraz yang memegang ponsel maju mendekap tubuh Carissa yang sedang memarahi kedua temannya dari belakang.


“Aahhh…lepasin…jangan!” Carissa meronta dan menyikut dada Supraz.


Pemuda itu terhuyung ke belakang memegangi dadanya. Carissa baru menyesali keputusannya turun dari mobil dan datang ke tempat ini yang sama dengan mengumpankan diri ke sarang serigala. Ia bergegas membalik badan bermaksud lari kembali ke mobilnya, namun kalah cepat dengan Faizal yang terlebih dahulu menghalangi jalannya.


“Eit…mau ke mana Non? Kok dateng-dateng udah mau pergi marah-marah gitu, gak sopan ah!” goda Faizal sambil tertawa cengengesan.


“Minggir kamu!” Carissa berlari ke arah samping pria itu berusaha menerobos penghalangnya, namun itu sebuah kesalahan karena pria itu dengan sigap menjulurkan kakinya sehingga membuat gadis itu jatuh tersandung.


“Aaakkh!” Carissa merintih kesakitan karena terjatuh, lututnya terasa sakit dan kulitnya lecet karena membentur tanah berbatu.


Melihat gadis itu tersungkur, Ferdy dan Supraz ikut bergerak dan mengepungnya. Ketiga pasang mata mereka memandang nanar pada Carissa yang menggeser-geser tubuhnya mundur menjauhi mereka. Ia tidak sempat berpikir lagi dengan posisinya seperti itu sepasang paha mulus dan celana dalamnya terlihat oleh mereka yang tentunya semakin membakar nafsu.


“Jangan…lepasin saya…tolong…tolongg!!” Carissa menjerit histeris sambil terus beringsut mundur, rasa paniknya membuat tubuhnya gemetar sampai tidak sanggup berdiri dengan cepat.


“Hehehe…teriak aja Non, deket sini gak ada siapa-siapa lagi kok, ayo teriak!” ejek Faizal.


“Nih saya bantu yah…tolong…tolong nih ada yang mau diperkosa hahaha!” Ferdy ikut menimpali sambil ikut teriak.


Dengan sigap ketiga pria itu segera meringkus tubuh Carissa. Ia menjerit dan meronta dengan panik saat tubuhnya dibopong ke dalam pos ronda. Supraz yang mendekap Carissa dari belakang meremas-remas payudara gadis itu dari luar kaosnya.


“Toketnya empuk nih, gak sabar pengen ngesotin!” komentarnya.


“Tolong!! Too…emmmm….hhmmmm” Carissa tidak dapat meneruskan lagi kata-katanya karena Supraz buru-buru membekap mulutnya dengan tangan khawatir lama-lama ada orang yang mendengar jeritan gadis itu.

“Cepat masukin ke dalam sebelum ada yang liat” Faizal menyuruh Supraz dan Ferdy supaya memasukan membawa Carissa ke dalam pos.

“Lepppaas…..lepasskaaannn…..apa-apaan ini!!” Carissa meneruskan jeritannya di dalam pos jaga sambil terus meronta berusaha melepaskan diri.

Tapi apakah artinya tenaga Carissa dibandingkan dengan mereka yang bertubuh besar tegap dan sangar. Kemudian Ferdy memegangi tangan Carissa dengan sangat keras sehingga membuatnya kesakitan. Carissa dibaringkan di ranjang tua tanpa kasur di sudut tempat itu. Sebentar saja kedua tangan dan kakinya telah diikat pada masing-masing sudut ranjang tersebut, sehingga membentuk huruf X. Jangankan melepaskan diri, untuk bergerak saja terasa susah karena mereka mengikatnya dengan kencang. Carissa hanya bisa menangis dan merenungi apa yang akan terjadi pada dirinya. Sebuah kenyataan buruk akan menimpa dirinya, ternyata hari ini akan menjadi hari terburuk bagi dirinya.

“Haah…..hahh…..haa…..ha…..” suara tawa ketiga pria tak bermoral yang akan memperkosa dirinya itu.

“Nggak nyangka hari ini kita bisa ngewein artis cantik!!” Faizal bicara kepada teman-temannya dan ditanggapi dengan suara tawa mereka.
Carissa menangis sejadi-jadinya sambil mengiba minta dilepaskan.

“Ampun….lepasin saya…ampunn….”

“Berissiiiiiiikk lo!!” bentak Ferdy.

“Tenang manis…!!! Sebentar lagi kita akan menerbangkan kamu ke langit ke tujuh” Faizal menenangkan Carissa sambil mengelus-elus pipi Carissa.
Carissa bukannya tenang malah semakin takut dibuatnya.


“Tapi….kalau kamu macam-macam dan tidak mau menuruti kita. Kita tidak segan-segan akaan…..” Faizal tidak meneruskan kata-katanya, ia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya lalu mengeluarkan mata pisaunya dan menggesek-gesekan besi yang dingin itu ke wajah cantik Carissa.

“Mau tidaakkk……??!!!” Faizal membentak Carissa hingga kaget.
Carissa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian dengan cepat Faizal menurunkan pisaunya ke dada Carissa dan memasukan mata pisaunya di antara dada Carissa, kemudian menariknya kebawah dengan cepat.

“Aaaaa!!!” Carissa menjerit karena kaget dan takut tubuhnya tergores.
Begitu membuka mata, Carissa melihat kaos dan bh-nya elah terkoyak oleh pisau tadi, sehingga payudaranya yang berukuran sedang tapi padat berisi terpampang dengan jelas. Semua mata yang melihatnya terpana sambil bersorak kemenangan. Faizal yang sudah terangsang melihat payudara Carissa, langsung meremas-remas payudara kanannya dengan sangat keras, sehingga membuat Carissa kesakitan tapi hanya mampu merintih dan menggeliat-geliatkan tubuhnya yang masih terikat.

“Aaa….dduuuhhh…..” Carissa mengeluh kesakitan. Namun Faizal bukannya malah seperti kesetanan meremas payudara Carissa.


Ferdy dan Supraz yang dari tadi cuma melihat kini turut maju dan mulai menggerayangi tubuh Carissa. Si hansip memonyongkan bibirnya yang sudah monyong itu hingga makin maju melumat payudara kiri Carissa. Sedangkan Supraz mengelusi tubuhnya terutama bagian paha, tangan Supraz makin masuk ke dalam rok mini Carissa dan menyentuh selangkangannya yang masih tertutup celana dalam. Jari-jari nakalnya menusuk-nusuk bagian tengah vaginanya lalu menyusup masuk lewat pinggiran celana dalamnya.

“Eeenngghh…mmmmmhhhhh!!!” Carissa tanpa sadar mendesis pelan karena merasakan perasaan aneh yang mulai menguasai dirinya.


Carissa bertanya dalam hati tidak mengerti apa yang ia rasakan, jelas-jelas ia sedang diperkosa tapi tanpa dapat disangkalnya ada perasaan nikmat akibat rangsangan-rangasangan mereka.


Ferdy terus menerus melumat dan menjilati puting Carissa. Lidah dan bibirnya terus menerus memainkan putingnya yang berwarna kecoklatan. Membuat Carissa mau tidak mau, terima tidak terima hanyut kedalam gairah birahi. Tubuh Carissa semakin menggeliat menikmati perlakuan para pria bejat yang memperkosanya. Kemudian Faizal melepaskan ikatan pada kaki Carissa dan menaikkan rok jeans serta menarik lepas celana dalam pink yang dipakai gadis itu. Kini Carissa tinggal memakai kaos dan bra-nya yang sudah dirobek pisau tadi dan roknya yang telah tersingkap hingga pinggang, lekuk-lekuk tubuhnya yang pttih dan mulus tanpa cacat sedikit pun sungguh menggiurkan dan mengundang selera. Tangan Faizal yang kasar mengelus-elus vagina Carissa membuat artis cantik itu semakin menggeliat tak kuasa menahan gelombang kenikmatan yang semakin menggila dalam dirinya. Semakin lama vagina Carissa semakin becek, cairan kewanitaannya pun membanjir keluar.

“ohhh……aahhh……” Carissa mulai mendesah tertahan menikmati perlakuan ketiga pemerkosanya hingga kemudian tubuhnya mengejang dilanda orgasme, otot-ototnya berkontraksi dan kakinya menendang-nendang tak terkendali.

“aahhhh….ehmmmmm” Carissa mengerang dengan keras sambil mengeluarkan cairan kental bening dari vaginanya lalu tubuhnya lemas tak berdaya.

Kemudian Faizal melumat bibir mungil Carissa dengan sangat nafsu, hingga membuatnya sulit bernafas. Carissa berusaha memalingkan mukanya untuk menghindari ciuman bibir si kuli pelabuhan itu hingga akhirnya ia tidak bisa menggerakan kepalanya karena Faizal memegangi dagunya. Lalu Faizal berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulut Carissa. Lidahnya menari-nari di dalam mulut Carissa. Lama-lama Carissa tak kuasa menahan gairah dalam dirinya, sehingga membalas permainan lidah Faizal. Sekarang lidah mereka saling mengait dan meraka saling menghisap lidah masing-masing. Ferdy yang tadi bermain di payudara Carissa kini pindah ke selangkangannya. Ferdy menempatkan kepalanya di selangkangan Carissa dan mulai menjilati vaginanya yang berbulu tipis dan tercukur rapi. Lidahnya menyapu-nyapu bibir vaginanya dan keluar masuk pada lubang vagina Carissa, ibu jarinya juga aktif memainkan klitorisnya.


Mendapat perlakuan seperti ini membuat Carissa semakin hilang kesadarannya. Sementara itu, Faizal bangun dan melepaskan kaos dan celananya sendiri. Penisnya yang sudah tegang langsung keluar ngangguk-ngangguk. Carissa kaget melihat penis Faizal yang begitu besar berurat.

“Eehh…buka mulutnya Non!!!”

“Ngggakk….tolong jangan, saya mohon!” Carissa menghiba dengan bercucuran air mata.

Tanpa berkata apa-apa Faizal melayangkan tangannya menampar Carissa.

“Aauwww!!” jerit Carissa kesakitan.

“Jangan sok jual mahal lo, emangnya kalau artis napa hah? Bukannya lu juga pernah dipake sama produser, sutradara, para bos dan pejabat, ngaku aja!” bentaknya


“Nggak…saya bukan cewek kaya gitu…tolong ampuni saya!” tangisan Carissa semakin menjadi.


“Sekarang gini aja, lu mau sepong jalantol gua atau mau rekaman lu gua sebarin supaya karir lu hancur hah?” ancam Faizal.


Carissa melihat ke samping ternyata Supraz sedang mengarahkan HP Faizal ke arahnya sambil tangan satunya memijati payudaranya.


“Jangan…jangan disyuting!” jerit Carissa pada Supraz, tapi Faizal segera menjenggut rambut panjangnya sehingga gadis itu merintih kesakitan lagi.


“Heh sekarang urusannya lu sama jalantol gua, mau ga, atau mau rekamannya bocor?” ancamnya lagi.

Kemudian Faizal mendekatkan kepala penisnya ke bibir Carissa. Dengan perasaan jijik akhirnya Carissa menggenggam benda itu dan mulai menjulurkan lidah menjilati penis Faizal. Benda itu terasa asin dan beraroma tidak sedap, namun Carissa mau tidak mau harus membiasakan diri di bawah intimidasi pria itu. Tak lama kemudian, Carissa merasakan ada sesuatu yang akan meledak sebentar lagi, yaitu orgasme karena permainan Ferdy pada vaginanya yang begitu liar. Selangkangannya sudah sangat basah sehingga menimbulkan bunyi menyeruput tiap kali hansip itu menyedotnya.

“Emmmmm…..” desahan Carissa tertahan penis Faizal di dalam mulutnya.
Kemudian disusul badannya mengejang-ngejang dan pahanya menjepit kepala Ferdy di selangkangannya. Cairan yang keluar dari vagina Carissa langsung di hisap dan diminum dengan rakus oleh si hansip. Ferdy yang sudah tidak tahan lagi lalu melepas semua pakaian yang ia kenakan hingga telanjang.


“Sssluupp…sssllrrpp…uenak…pejunya artis gurih!” ceracau Ferdy sambil terus melahap vagina Carissa.


Di sisi lain, Faizal juga sudah kelonjotan menikmati mulut Carissa. Hingga pada akhirnya

“ohhh……..enakkk…….banget….” Faizal mendesah menikmati mulut Carissa.
Penis Faizal langsung berkedut-kedut dan memuntahkan pejunya. Dan dengan terpaksa Carissa mau tidak mau harus menelan pejunya sampai habis hingga membuatnya sempat tersedak. Kemudian Faizal menarik penisnya keluar dari mulut Carissa dan langsung beristirahat duduk di lantai. Ferdy yang sudah telanjang duduk berlutut di antara kaki Carissa dan sambil memegang batang penisnya yang sudah tegang diarahkan ke vaginanya . Tubuh Carissa yang sudah lemas akibat orgasme tadi ditambah kedua tangannya yang masih terikat tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kemudian Ferdy menggesek-gesekan kepala penisnya pada bibir kesemek Carissa, sehingga membuat Carissa menggelinjang kegelian. Lalu Ferdy berusaha menekan penisnya masuk ke dalam vagina Carissa. Kepala penisnya akhirnya terbenam ke dalam vagina gadis blasteran itu. Penisnya senti demi senti mulai menerobos masuk membuat Carissa menringis kesakitan karena penis Ferdy yang begitu besar. Tanpa merasa iba, Ferdy lalu mendorong penis dengan sekali hentakan yang sangat keras.

“auww….sakk……..kitttt……..” Carissa meringis kesakitan sambil melelehkan air matanya.

Supraz semakin brutal meremas-remas payudara Carissa. Semua bagian tubuh Carissa tidak ada yang luput dari tangan-tangan mereka. Setiap bagian tubuh sensitif Carissa mendapat rangsangan demi rangsangan. Ferdy semakin lama semakin cepat menggenjot penisnya pada kesemek Carissa. Sehingga mengantar Carissa menuju orgasmenya yang ketiga. Dan tidak lama setelah itu, Carissa menyusul mencapai orgasme dengan jeritan lirih.


“Ahhh……..ouuhhh……..akkhhh!!” tubuh Carissa melenting diiringi dengan desahan yang begitu hebat.


Otot-otot vaginanya meremas-remas penis Ferdy hingga membuat pria kurus itu mendesah keenakan.

“Gilaa….enakkk….banget kesemeknya. Ahhh…sempit banget…kesemek artis emang emoy!”

Ferdy sudah tidak tahan lagi dan menyempotkan pejunya di dalam vagina Carissa. Tanpa menung lama lagi, Supraz yang penisnya sedang dioral langsung menarik lepas penisnya dari mulut Carissa dan menggantikan posisi Ferdy. Carissa sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tubuhnya begitu lemas tak berdaya. Dia hanya bisa pasrah dengan keadaan dirinya. Supraz yang lebih mengerti kondisi Carissa meminta ijin pada Faizal untuk melepaskan ikatan pada kedua pergelangan tangan gadis itu.


“Kasian Bang, ntar dia ga enjoy ngesotnya kalau diiket terus gini!” katanya pada Faizal yang dibalas dengan anggukan kepala.


Supraz pun melepaskan ikatan tangan Carissa. Walaupun telah bebas dari ikatan, Carissa tidak yakin ia bisa melawan karena tubuhnya sudah pegal-pegal setelah digilir mereka. Ia hanya bisa pasrah ketika pemuda kampung itu melucuti seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya hingga telanjang bulat. Pemuda itu juga membuka kaos partai yang masih tersisa di tubuhnya hingga bugil lalu membalikkan tubuh Carissa hingga menelungkup dan mengangkat pantatnya hingga nungging. Dipeluknya tubuh Carissa dari belakang sambil mengarahkan penis ke vaginanya.


“Tenang Non…saya gak bakal kasar kok, saya penggemar Non mana tega main kasar” kata Supraz dekat telinga gadis itu


Carissa sedikit lega mendengar kata-kata Supraz setelah sebelumnya kedua orang tadi bermain dengan gaya kasar. Supraz mencium pundak Carissa dan perlahan-lahan melesakkan penisnya memasuki vagina artis itu. Karena vagina Carissa sudah sangat basah dan licin, penis itu cukup lancar memasukinya. Hanya dengan sekali hentakan, langsung tertelan semua.
Sementara tangan Supraz asyik meremas payudara Carissa, pinggulnya bergerak maju-mundur menggenjoti vaginanya. Walau agak terburu-buru, Supraz lebih halus menyetubuhinya sehingga Carissa pun lebih rileks menikmati arus permainan.


“ohhhhh……iyahh…eeengg….ahhh!!” seperempat jam kemudian Carissa mendesah menyambut ledakan orgasme pada dirinya.


Tubuhnya menyentak-nyentak bagai kesetrum listrik. Cairan vaginanya keluar membasahi penis Supraz yang sedang mengocok vaginanya.



“sssstt……..ahh….saya juga mau keluar Non!” Supraz mendesis merasakan remasan otot-otot vagina Carissa yang makin ketat ketika orgasme.
Pemuda kampung itu makin cepat memompa vagina Carissa hingga membuatnya orgasme untuk yang kesekian kali dan membuat Carissa multi orgasme. Carissa tak henti-hentinya meracau tak terkontrol. Tak lama kemudian Mamat mengejang dan menancapkan penisnya lebih dalam lagi dan menyemprotkan spermanya di dalam rahim Carissa. Carissa sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi, tubuhnya yang lemas ditambah kenikmatan orgasme membuatnya tak berdaya. Carissa hanya bisa menangis meratapi nasib buruk yang menimpanya. Faizal yang sudah pulih tenaganya berdiri dan mengambil tempat untuk menggantikan posisi Supraz. Ia langsung memasukan penisnya yang telah mengeras kembali setelah orgasme ke dalam vagina Carissa.


“aghh……..ahhh….” Carissa mendesah tertahan merasakan penis Faizal yang besar berurat mendesak memasuki vaginanya.


Pergesekan penis Faizal dengan kesemeknya membuat Carissa mengerang. Penis Faizal yang besar kembali memenuhi semua ruang dalam vaginanya membuat jiwa Carissa terbang entah kemana. Faizal semakin cepat menggenjot Carissa, serta ditambah dengan tangan-tangan Ferdy dan Supraz yang meremas dan memilin puting payudaranya. Carissa pun tidak dapat lagi gejolak orgasme untuk yang kembali menerpanya. Tubuhnya berkelonjotan menerima orgasme.


“ahhhh….auuhh….ohhh……..awww……..” erangan Carissa semakin menjadi-jadi. Tulang-tulang sendinya terasa mau lepas tak kuasa menahan orgasme. Cairan putih kental pun akhirnya keluar membasahi penis Faizal. Kemudian Ferdy menjenggut rambut panjang Carisa dan menjejali mulut gadis itu dengan penisnya. Faizal terus menerus menggenjot Carissa tanpa henti. Membuat Carissa semakin kewalahan menerima serangan kenikmatan. Penis Faizal makin berkedut-kedut di dalam vaginanya. Faizal kemudian dengan cepat menarik penisnya keluar dan menyemprotkan spermanya di perut Carissa, sebagian sampai mengenai dada karena begitu kuatnya semprotan sperma Faizal. Ferdy segera mengambil alih posisi Faizal, ia duduk dengan menyandarkan punggung ke tembok lalu dinaikkannya tubuh Carissa ke pangkuannya dengan posisi memunggungi.


“Masukin jalantol saya Non!” perintahnya.


Carissa menuruti perintah si hansip tanpa harus disuruh lagi, tangannya meraih penis itu, dan satu tangannya menguak bibir vaginanya sendiri. Perlahan-lahan ia menurunkan tubuhnya hingga penis itu makin terbenam di dalam vaginanya.


“Aaaahhh…uuuhh!!” erangannya mengiringi proses penetrasi itu.
Tak lama kemudian, Carissa pun sudah bergoyang naik turun di pangkuan pria kurus itu. Ferdy menyusupkan kepalanya di antara lengan Carissa dan menjilati ketiaknya yang licin tak berbulu. Jilatan itu memberikan sensasi geli bagi gadis itu sehingga birahinya makin terpacu.


“Hhmmm..ssllrppp…wangi, pantes main iklan Rexona, keteknya aja mantep gini!” ceracau Ferdy


Supraz kembali maju walaupun penisnya belum bangkit lagi, ia mengenyoti payudara Carissa seperti bayi yang menyusu pada ibunya. Rupanya sepasang gunung yang bergoncang-goncang itu membuat Supraz sangat tergiur dan tidak rela menyia-nyiakannya. Faizal juga naik ke dipan berdiri di samping mereka, diraihnya tangan Carissa dan digenggamkan pada penisnya yang setengah bangkit. Malam itu mereka mengeroyok Carissa sampai puas dan sperma terkuras. Setelah itu mereka membiarkan Carissa berbaring beristirahat sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan karena telah orgasme berkali-kali. Tubuhnya telah berlumuran peluh dan sperma, matanya sembab karena menangis lama.


“Wuih puas dah, Jo gua balik dulu ke kampung, sapa tau masih kebagian nonton konser idola gua, sip deh abis ngesot nonton konser dangdut!” sahut Faizal mulai berpakaian.


“Gua disini dulu deh, masih belum puas nih hehehe” kata Ferdy.


Faizal pun meninggalkan kedua temannya di pos ronda bersama Carissa. Tak lama kemudian mereka berdua kembali menyetubuhi Carissa hingga akhirnya gadis itu tak sadarkan diri karena staminanya sudah benar-benar habis.

MAHASISWI DIJEBAK DAN DIPERKOSA





Sungguh malang nasib ita,mahasiswi yang berwajah manis dan bertubuh mungil itu harus mengalami nasib yang tragis.dia diperkosa bergilir oleh teman kampusnya.ita yang kuliah disebuah kampus di kota "P" memang memiliki kesempurnaan tubuh yang mampu memikat siapa saja dari kaum adam wajahnya yang manis,tubuh yang padat berisi,postur mungilnya serasi dengan sepasang payudara yang bulat dan tidak terlalu besar serta rambut pendek sebahu semakin menambah kecantikannya.sifatnya yang mudah bergaul memungkinkan dia banyak teman baik cewe atau cowo.dikampus dan pergaulannya dia sering mengenakan jilbab,walau begitu jika sedang dirumah dia tak berjilbab dan berpakain santai seperti cewe kebanyakan. Kejadiam bermula pada hari sabtu siang ketika ita baru saja pulang dari kampus dan hendak beristirahat.tiba-tiba hp miliknya berdering.dilayar tercantum nama doni.dia adalah teman kampus ita. "halo don,ada apa?".sapa ita.
"holo juga,ga aku cuma mau ngajak kamu belajar bareng dirumahku!"jawab doni.
"sama sapa aja?" tanya ita lagi.
"sama aku,faizal,tio,ferdy terus evi,ika sama tika juga ikut".jelas doni.
Karna merasa ada cewe lain yang ikut akhirnya ita pun mengiyakan ajakan doni.
Sekitar pukul 3 sore dia menuju rumah doni yang berjarak tak jauh dari kost-kostan ita.dia mengenakan jilbab hitam serta kaus lengan panjang berwarna merah muda serta celana jeans yang makin membuat lekuk tubuhnya terlihat walau dia berjilbab.
Berapa saat kemudian ita sampai dirumah doni disana sudah ada ferdy,tio dan faizal namun dia belum melihat ada cewe yang datang.
"eh kalian dah nyampe,mana vivi sama yang lain?"tanya ita.
Mereka tak menjawab pertanyaan ita.ferdy langsung bangkit dan mengunci pintu sedangkan tio,faizal dan doni menghampiri ita yang berdiri kebingungan.
"eh,apa-apaan ini?apa yang akan kalian lakukan?".ita mulai panik dengan keadaan ini.
"tenang sayang,kita akan bersenang senang sampai pagi!"doni menimpali ita dengan senyum yang aneh.
Sementara tio dan faizal mulai menghampiri ita dan memegang kedua tangan ita.ferdy langsung maju dan memeluk ita dan memaksa memagut bibir mungil ita.tio dan faizal mulai bergerilya dipayudara mungil ita yang menawan.doni tak mau kalah dia memeluk ita dari belakang tangannya bergerilya kedaerah selangkangan ita,mengelus vagina ita dari luar.doni mulai mencari retsleting celana jeans ita untuk membukanya.ita tak bisa berbuat apa-apa karena kedua tangannya dipegang erat oleh tio dan faizal.sementara ferdy yan memagut bibirnya membuat dia susah bernafas. Akhirnya doni berhasil membuka celana jeans milik ita dan menurunkannya sampai batas mata kaki.doni kembali berdiri dan kembali meraba vagina ita.kali ini dia langsung menyentuh vagina ita melalui celah CD warna krem milik ita. "wah,memek kamu anget banget,jembutnya juga halus!".komentar doni.
Tio dan faizal tak mau kalah mereka mulai melucuti kaos yang dikenakan ita,ferdy pun berhenti memagut ita untuk memudahkan tio dan faizal membuka kaos ita.kiti ita berdiri dengan jilbab dan bh serta cd saja,dikelilingi oleh 4 pria yang menatapnya dengan buas seolah-olah siap menghabisi mangsanya.
"bener-bener mulus nih cewe,susunya juga montok".komentar faizal.
Ita yang merasa risih langsung menyilangkan kedua tangannya untuk menutup payudara dan vaginanya.
"wah,jangan malu-malu gitu dong,kamu khan cantik".timpal tio.
Kemudian ferdy mendekat dan memeluk tubuh ita tangannya bergerilya dipunggung ita untuk mencari pengait bh ita.kemudian tanpa ragu-ragu ferdy membuka bh hitam milik ita.semua pria menatap kagum pada payudara ita yang ranum dengan pentil merah muda yang terlihat begitu segar dan menggoda. Tanpa komando mereka mengerubuti tubuh bugil ita.doni dan ferdy berbagi payudara ita sementara tio melepas cd ita dan mulai memainkannya dia menjilat dan membuka vagina ita dengan kedua jarinya tak lupa dia juga menggosok klitoris mungil milik ita.sementara tio memeluk ita dari belakang dan mencium bibir ita dengan semangat.beberapa kali mereka berpindah peran hingga semua mencicipi bibir,payudara,vagina dan pantat sekal ita.entah sudah berapa kali ita orgasme,tubuhnya terasa lemas.mungkin jika tak ditopang oleh ferdy,ita sudah jatuh lemas.seluruh tubuhnya basah oleh keringat yang semakin memancarkan aroma khas yang menggoda pria disekitarnya.mereka sudah merasakan cairan vagina ita yang manis dan gurih,sudah hampir 30 menit mereka menggerayangi ita diruang tamu dalam posisi berdiri.hingga akhirnya doni mengambil gelang besi yang terikat tambang. kemudian dia memasangkan gelang itu dikaki kanan ita,kemudian doni menarik tambang dan memaksa ita yang lemah untuk melangkah.doni membawa ita ke kamarnya.disana ada tempat tidur yang cukup luas.kemudian doni memasang gelang lagi dikedua tangan ita kemudian mengaitkan dengan tambang untuk menggantungkan ita.kembali ita akan diperkosa dalam keadaan berdiri.kini kondisinya lebih parah karena tangannya terikat keatas yang semakin mengekspos keindahan tubuhnya.ketiaknya juga menjadi daya tarik tersendiri. Kini keempat pria itu sudah bugil,ita semakin takut diapun memejamkan mata dan meneteskan air mata.dia tak sanggup membayangkan bagaimana nasibnya nanti.jilbab hitam milik ita masih setia menemaninya walau sudah acak-acakan. "saatnya ngentot memek".suara faizal menggentarkan hati ita yang tak berdaya.
Kembali mereka mendekati tubuh ita,ferdy mejelajahi wajah dan leher ita sebelum akhirnya berhenti dibibir mungil ita.sementara doni dan tio berbagi payudara ita,sedangkan faizal duduk dibawah diantara selangkangan ita kemudian mengangkat kedua kaki ita yang tergantung keatas pundaknya kemudian dengan rakusnya dia menjilati vagina perawan ita yang masih berbentuk garis lurus dan ditumbuhi sedikit rambut halus diatasnya.mereka terus menyerbu tubuh mungil nan mulus milik ita hingga tak terhitung berapa kali ita orgasme dan berapa kali mereka orgasme yang jelas kini tubuh ita penuh dengan sperma milik keempat pria tersebut,setelah hampir 1 setengah jam mereka menggerayangi ita mereka mulai lemas,merekapun beristirahat dan membiarkan tubuh ita tergantung lemas dengan telapak kaki agak menjijit tak sampai dilantai.melihat ada karet gelang dan jepit jemuran ide mesum ferdy tiba-tiba muncul.
"kayaknya kalo pentil sama itil kamu dikasih ini pasti tambah cantik". Kata ferdy sambil mendekati ita.
Ita tak percaya dan menggelengkan kepala tanda tak setuju.
"jangan,tolong jangan please...."ucap ita penuh iba agar ferdy tak melakukan hal itu.
Namun hal itu tak berpengaruh pada ferdy dia mendekati ita dan menyingkap ujung jilbabnya yang menutupi sebagian payudaranya.ferdy mulai mengikat puting ita dengan karet kemudian menjepitnya dengan jepitan jemuran.sungguh pedih sekali,itapun kembali menitikan air mata menahan sakit.sementara tio,doni dan faizal hanya tertawa menyaksikan keisengan temannya sambil masing2 memegang penisnya untuk onani.namun itu belum selesai,ferdy kemudian jongkok dan membuka bibir vagina milik ita dengan jarinya untuk mencari klitorisnya.setelah ketemu tanpa permisi ferdy langsung menjepitkan penjepit jemuran di klitoris mungil ita.yang terdengar selanjutnya adalah erangan memilukan dari mulut ita yang menahan sakit dan perih,namun hal itu justru menjadi lagu yang merdu penuh nafsu bagi ferdy dan kawan kawan.setelah selesai mengerjai ita,ferdy kembali duduk dilantai bersama tio dan yang lainnya sambil menatap diri ita yang tergantung tak berdaya dengan jilbab hitam dan airmata yang terus mengalir serta penjepit jemuran dipayudara dan vagina ita. "gimana rasanya memek sama payudara dijepit gitu?sakit ga?"celoteh tio.
Ita hanya menunduk dan memejamkan matanya.
Hampir 20 menit digantung dengan puting dan klitoris dijepit membuat ita lemas dan mati rasa.
"eh,siapa nih yang dapet memek perawan punya ita?". Suara tio tersebut jelas menimbulkan rasa takut pada diri ita.menyadari dirinya akan kehilangan keperawanannya dengan tragis.
"ya gue dulu lah,kan gue yang punya rumah".protes doni.
"tapi kan gue yang punya ide".jelas tio.
Akhirnya merekapun berdiskusi hingga akhirnya faizal memberi usul.
"gimana kalo kita main kartu aja yang menang duluan berarti yang dapet memek ita pertama".
Merekapun menyetujuinya,akhirnya mereka melepaskan ikatan ita kemudian merebahkannya dilantai keramik.mereka hendak mejadikan ita sebagai "meja"permainan kartu mereka.dinginnya lantai keramik begitu terasa menusuk ditubuh ita,setelah itu mereka berempat mulai duduk mengelilingi ita.doni disamping kanannya sementara tio disebelah kirinya kemudian faizal berada diatas kepala ita dan ferdy berada diantara selangkangan ita.permainan pun dimulai,ditengah permainan mereka juga mencuri-curi kesempatan untuk menjamah tubuh ita bahkan doni dan tio yang berada disamping ita menuntun ita untuk memainkan penis mereka masing-masing.doni dan tio merasakan nikmat yang luar biasa ketika tangan mulus ita menyentuh penis mereka.beberapa saat kemudian,faizal menang disusul doni tio kemudian ferdy.itu artinya faizallah yang beruntung menyicipi vagina ita untuk pertama kalinya.
Tanpa basa-basi faizal menyeret ita keranjang empuk milik doni.disinilah faizal akan mengambil keperawanan ita disaksikan oleh ketiga temannya.
Faizal langsung menindih tubuh mungil ita,dada faizal menindih payudara ita yang padat berisi,penisnya bergerilya dipermukaan vagina ita.faizal mengerang nikmat dan memandangi wajah ita yang sedang memejamkan mata merasa ketakutan.jilbab hitamnya sudah lecek dan basah oleh airmata,keringat dan sperma mereka berempat. Faizal mulai mencari lubang vagina ita untuk dimasuki oleh penisnya,mulutnya masih mencium bibir ita serta tangannya meremas payudara ita.penis faizal mulai menemukan apa yang dicari perlahan mulai didorongnya penis itu makin dalam,ita merasa penis itu terlampau besar untuk vaginanya diapun kembali memejamkan matanya lebih erat,sementara penis faizal makin masuk kedalam vaginanya.
"ah...wah,bener-bener sempit nih memeknya ita,anget lagi".celoteh faizal yang membuat teman-temannya iri. Akhirnya penis faizal sudah masuk seluruhnya kedalam vagina ita.nampak darah segar mengalir dari vagina milik ita yang menandakan bahwa dia masih perawan.
"aahhh.......sakiiitt....periiihh....!".rintih ita yang nyaris tak terdengar.
Faizal sejenak berhenti dan menikmati sensasi lubang sempit itu.
"tenang sayang,sebentar lagi juga enak kok...memek kamu bener-bener sempit.!"faizal berujar sambil tangannya tak henti bergerilya dipayudara milik ita. Sementara itu,sambil menunggu giliran,dino,ferdy dan tio beronani sambil menonton pertunjukan hot secara live.
Setelah cukup lama terdiam akhirnya faizal mulai menggerakan penisnya perlahan-lahan namun dengan tempo yang terus bertambah.
"ahh...ah...ahh..uh...uh...sudah cukup hentikan panaas...periiih....cukuup...!".jerit ita histeris. Hal ini wajar karena selain ini yang pertama baginya,ukuran penis doni dan kondisi vagina yang masih sempit dan kering juga ikut berpengaruh menambah rasa sakit.
Sementara itu,faizal makin intens menggenjot vagina ita diselingi dengan mengecup bibir mungil ita dan meremas atau melumat payudara ita.
Sudah hampir 20 menit faizal menggenjot ita,vagina ita juga sudah mulai licin oleh cairan cinta dari vaginanya.
Akhirnya faizal mempercepat genjotannya.ita semakin erat meremas sprei dan bantal yang ada ditangannya.hingga akhirnya faizal mencapai klimaks.
"ah...telan pejuku,telan semua,masukin ke memek kamu".erang faizal.
Akhirnya faizal berbaring lemah diatas tubuh mungil ita sebelum penisnya mengecil dan menyabutnya.
Kini ita sudah lemah sekujur tubuhnya penuh keringat.tak ada lagi wangi parfum yang tersisa,jilbabnya juga basah oleh keringat dan airmatanya.sementara itu,lelehan darah bercampur sperma mengalir dari lubang vaginanya.
Namun,penderitaannya belum usai,masih ada tiga pria yang menanti untuk dipuaskan.
"giliran gue nih!"sorak doni dengan riang.
Doni segera menghampiri tubuh ita yang sudah lemas.tak lupa doni mengambil cd milik ita,cd itu ia gunakan untuk membersihkan vagina ita yang penuh dengan bekas sperma faizal dan darah perawan ita.setelah itu,doni tidur terlentang dan segera mengangkat tubuh ita untuk menindihnya.rupanya doni ingin memperkosa ita dalam posisi women on top.ita yang sudah lemas menurut saja ketika doni menariknya dan meletakannya diatas tubuh doni,setelah itu,doni mulai mengecup kening,pipi dan tentu saja bibir ita yang sangat menggoda itu. Tangan kanannya berada dipayudara sintal milik ita sementara tangan kirinya sibuk mencari klitoris ita disela vaginanya,dia ingin vagina ita basah dahulu sebelum dia memasukan penisnya.rupanya cara itu cukup ampuh,beberapa saat kemudian dia merasa jari tangannya mulai basah oleh cairan cinta itu.
"akhirnya keluar juga,gimana enak ga?nih kamu jilat jariku bekas memek kamu!".perintah doni sambil memaksa ita untuk membuka mulut dan memasukan jarinya.
Ita pun akhirnya menjilat jari tangan doni dengan rasa jijik.
"saatnya mulai....nih,rasain kontol ku yang bakal ngebor dimemek kamu." seru doni.
Akhirnya perlahan doni memasukan penisnya kedalam vagina ita,cairan yang keluar jelas sangat membantu.penis itu terasa mudah menerobos vagina ita.setelah masuk seluruhnya doni mulai menggenjot tubuh ita,hal itu membuat pantat ita yang bulat padat bergoyang penuh gairah dimata ferdy,tio serta faizal.kemudian ferdy yang tak tahan menghampiri mereka dan langsung mencium pantat ita,tak hanya itu,ferdy mulai meludahi pantat ita dan jarinya setelah itu dia mulai memasukan jarinya kedalam lubang dubur ita yang sangat sempit.jelas hal ini membuat ita sangat kesakitan,apalagi tak hanya satu jari yang masuk namun dua sekaligus jari telunjuk dan jari tengah ferdy. "aduuuh....sakiiit....!!!".jerit ita yang merasakan ada benda asing dikedua lubang pribadinya.
Doni dan ferdy terus mengerjai kedua lubang milik ita,doni merasa ita sudah dua kali orgasme,sekarang tubuh ita lemas dan hanya pasrah menerima perlakuan mereka.akhirnya doni merasa akan mencapai klimaks.
"ah....ah...ah...aku nyampe,memek kamu gurih banget ta." lengkuh doni.
Kemudian doni mendorong ita hingga akhirnya ita terlentang disebelahnya kemudian doni segera bangkit dan langsung memuntahkan sperma dipayudara dan wajah ita.
"ayo mandi dulu pake peju aku biar tambah cantik."ejek doni.
Kini kedua payudara ita serta wajah ita penuh dengan sperma doni.sekarang penis doni berada dipermukaan vagina ita untuk menyelesaikan klimaksnya.setelah itu,tangan doni mengambil ujung jilbab ita untuk mengelap batang penisnya dan mengelap wajah imut ita yang berlumpuran spermanya.
Ita kini hanya mampu memejamkan mata sambil menangis meratapi nasibnya.setiap hela nafasnya membuat payudaranya bergerak sangat menawan dan menggoda mereka berempat.sebelum giliran tio tiba, mereka mengerubuti ita untuk nyusu dipayudara kenyal itu,bahkan ferdy yang gemas meremas payudara ita dengan cukup keras yang membuat ita merintih kesakitan.setelah puas,mereka memberi kesempatan kepada tio untuk mengambil alih permainan.
"sekarang gilirang gue,tenang sayang,aku bakalan bermain halus kok". 
Tio memulai dengan mengecup lembut bibir mungil ita,tangannya sudah sedari tadi sibuk bergerilya dipayudara ita,sementara satunya mengeksekusi vagina ita.kadang dia membuka lebar lubang itu dan mencubit klitoris ita yang membuat ita kesakitan.kadang pula jari itu menutup rapat kedua sisi payudara ita yang seolah-olah menjadi terjepit itu. Mulut tio mulai turun menuju ketiak ita sebelum akhirnya menuju payudara ita dan menghisapnya penuh gairah.tak ada rasa jijik samasekali dari tio,walaupun tubuh ita penuh dengan keringat dan sperma teman-temannya.namun justru wangi keringat itu membuat tio semakin mabuk kepayang.ita semakin kepayahan,tubuhnya lemas bagai tanpa tulang,sementara tio kian gencar merangsang setiap titik sensitif ditubuh ita.hal ini membuat ita beberapa kali mencapai klimaks,vaginanya terasa panas karena terus dikocok oleh jari tio.setelah puas menggerayangi ita,kini tio sudah siap untuk memasukan penisnya kedalam vagina ita.kini tio mulai mencari lubang kenikmatan ita untuk segera menikmatinya. "ach....akhirnya...gurih banget,memek kamu sempit banget,kontolku jadi anget." tio mulai meraju tak jelas. Genjotan tio hanya ditanggapi dingin oleh ita,dia hanya bisa diam tanpa gerakan berarti.
Makin lama makim cepat,kadang tak hanya gerakan maju mundur tapi juga memutar,kadang tio juga berhenti sejenak untuk mengatur nafas,nampak lelehan bening diselangkangan ita yang menandakan dia telah beberapa kali orgasme.namun tio masih saja menggenjotnya penuh semangat.hingga akhirnya tio melengkuh panjang dan tangannya meremas payudara ita dengan kuat tanda dia mau orgasme..
"ah..ah..ah..ah...ah.." tio melengkuh panjang menandakan spermanya telah berhasil membasahi vagina ita.kemudian dia mencabut penisnya dan mengeluarkan sisa sperma dipayudara dan mulut ita,dia memaksa ita untuk membersihkan sperma yang ada dipenisnya. "ayo sayang,isep kontolku..bersihin pejuku..."perintah tio.
Tanpa pilihan,ita membuka mulutnya dan mulai mengulum penis tio.
Setelah puas,tio istirat disamping ita sambil mengatur nafas.tangannya tak lepas dari payudara ita yang begitu menggoda.kini payudara itu berwarna merah karna tak henti-hentinya diremas.setelah merasa cukup,tio bangkit untuk memberikan kesempatan kepada ferdy.
Ferdy langsung menindih ita bukan dengan cara halus,namun dia langsung membantingkan tubuhnya keatas tubuh ita mirip adegan smack-down.ita yang sudah lemas tentu saja terkejut mendapatkan perlakuan seperti itu.tubuhnya serasa sesak,karena sudah cukup lama menunggu,tanpa pemanasan ferdy langsung menghujamkan penisnya kedalam vagina ita dan langsung menggentotnya.tak butuh waktu lama untuk ferdy mencapai klimaks,tubuh ita yang menduduki penisnya terus digerakan naik turun,menyebabkan payudara ita berguncang hebat dan mengundang siapa saja yang melihat untuk meremasnya. Akhirnya klimaks ferdy datang juga,ita yang sudah lemaspun langsung ambruk ketubuh ferdy,punggung ita menempel didada ferdy,sementara tangan ferdy meremas payudara ita yang berada diatasnya.sedang yang satunya menggosok klitoris ita untuk menuntaskan klimaksnya.terasa becek vagina ita karena sperma ferdy cukup banyak yang keluar.setelah puas,ferdy bangkit dan meninggalkan ita yang kini berbaring telungkup dan lemas,sementara ke empat pria tersebut duduk disofa sambil menatap tubuh mungil nan indah milik ita.mereka tak menyangka dapat meniduri ita wanita berjilbab yang dikenal santun dan ramah.namun penderitaan ita belum selesai karena ke empat pria tersebut masih menginginkan vagina ita.sambil menunggu kondisi pulih,mereka tidur satu ranjang dengam ita.tangan merekapun terus bergerilya didaerah sensitif milik ita. sampai satu persatu dari mereka tertidur dengan tangan masih berada ditubuh ita.bahkan tangan faizal masih berada divagina ita.jelas hal ini sangat mengganggu.namun karena dia sudah lelah,ita akhirnya terlelap juga. Sekitar pukul 02.00 dini hari,ferdy terbangun dari tidurnya dia merasakan ada benda kenyal dan empuk ditangannya.ternyata itu adalah payudara ita yang masih terlelap.ferdy memandang wajah ita yang terlelap dengan jilbab dikepalanya.betapa manis dan cantiknya wajah itu.kemudian dia mulai meremas payudara milik ita,tentu saja hal itu membuat ita terkejut dan bangun dari tidurnya.tak hanya itu,semua yang ada disitupun ikut terbangun bahkan faizal yang dari semalam jarinya berada divagina ita langsung menyodoknya.jeritan dan tangisan itapun kembali pecah.
"toloongg...jangaaan..saya udah cape..."rintih ita.
Namun tanpa ampun mereka terus menggerayangi tubuhnya.bahkan mereka sudah bersiap untuk memperkosa ita.kali ini mereka akan main secara keroyokan.dini hari memang waktu yang sangat menggairahkan.mereka mengangkat tubuh ita,sementara tio sudah terlentang menunggu vagina ita.
"ayo cepat masukin,kontol gue pengen ngebor memeknya lagi."perintah tio.
Kemudian mereka memapah ita kemudian mengarahkan vagina ita ke penis tio.kemudian dari arah belakang faizal mulai mengarahkan penisnya ke pantat ita,sementara doni memaksa membuka mulut ita dan memasukan penisnya kesana.ferdy mengarahkan tangan ita dan mengarahkan untuk mengocok penisnya.mereka terus menggarap tubuh ita dan mengejar klimaks masing masing.sepertinya mereka tak memperdulikan kondisi ita yang lemas.kondisi pagi hari yang sepi menambah sensasi erotis dikamar itu.selang berapa lama,faizal mulai mencapai klimaks disusul tio,ferdy kemudian doni.mereka saling bertukar posisi hingga akhirnya mereka lemas dan mengakhiri permainannya.kini tubuh ita kembali berlumur sperma dan keringat.namun itu semua belum berakhir karena hari masih panjang dan esok adalah hari minggu.jadi mereka masih punya banyak kesempatan untuk meniduri ita. Pagi akhirnya datang,mereka terbangun sekitar pukul 08.00.rasa pegal dan lemas tentu melanda mereka semua,terlebih ita yang menjadi pelampiasan keempat pria tersebut. Mereka menggendong ita dan membawanya kekamar mandi doni,karna ukurannya yang mewah dan cukup luas,memungkinkan mereka masuk semua kesana.tio mulai memutar kran shawer,sekita air dingin mengalir mengenai tubuh ita membuat dia tersentak,mereka mengkerubuti ita dan berebut untuk menyabuninya.jilbab yang dari kemarin melekatpun mulai dicopot,kini nampak jelas rambut pendek sebahu ita yang telah basah,kemudian faizal mengambil shampo dan mulai mengkeramasi rambut ita. namun tak hanya rambut yang dikepala,rambut vagina ita juga ikut dikeramasi bahkan disela aktivitasnya,faizal masih sempat meremas payudara ita dan memagut bibir ita,posisinya yang berada dibelakang tubuh ita membuat penisnya menempel dipantat ita yang sekal.tak dapat dihindari lagi.penis faizalpun mulai mencari lubang anus milik ita untuk disodomi.dalam posisi berdiri ita kembali mengalami pelecehan seksual,bahkan kini ferdy mulai maju dan mengangkat kaki kanan ita untuk kemudian memasukan penisnya kelubang vagina ita. kini ita diapit oleh dua orang pria dibawah siraman air yang dingin.setelah faizal dan ferdy selesai,kini giliran tio dan dino.tubuh ita lemas setelah beberapa kali klimaks,andai tio tak menopang tubuhnya mungkin dia sudah ambruk tak berdaya.tio mendapat anus ita sementara dino mendapat vagina.setelah masing masing mencapai klimaks,mereka mendudukan ita dipinggir bath-up.ferdy mengambil cukuran jenggot milik dino hendak mencukur bulu vagina ita.
"ayo manis,dicukur dulu jembutnya biar tambah imut..hehehe..!"kata ferdy.
Faizal dan tio pun membuka kaki ita lebar-lebar.sementara dino mengoleskan krim disekitar vagina ita.kini ferdy sudah siap untuk mencukur bulu vagina ita.ita yang nampak tak setuju mencoba menutup kakinya,namun peganan faizal dan tio dikakinya begitu kuat hingga membuat usahanya sia-sia.
Selang satu menit,ferdy sudah selesai mencukur bulu kemaluan ita.kemudian mereka memapah ita dan menepatkannya didepan cermin yang besar hingga membuat pantulan tubuhnya terlihat jelas.
"gimana cantik,bferdy ga hasil karyaku?"tanya ferdy sambil mencubit vagina ita yang kini plontos.
Lagi-lagi ita hanya menangis dan meratapi nasibnya.sekitar pukul 09.00 akhirnya mereka selesai mandi,namun tak ada satupun yang berpakaian.semuanya masih bugil termasuk ita yang kini juga sudah tidak mengenakan jilbab lagi,bahkan tubuh bugil itu dibiarkan basah oleg mereka.karna menurut mereka,tubuh ita menjadi semakin sexy.
Dengan tubuh basah dan bugil,mereka membawa ita kedapur mereka ingin ita memasak sesuatu untuk mereka.akhirnya ita memasak nasi goreng untuk mereka,disela-sela aktivitasnya memasak,mereka juga bergantian jongkok dibawah ita untuk menjilati vaginanya dan memainkan klitorisnya dengan jari mereka.tak jarang,ketika mencapai klimaks ita merasa lemas dan hampir terjatuh.faizal dan teman-temannya juga bergantian mengemut payudara ita. Setelah makanan siap,mereka memapah ita dan membaringkannya dimeja makan.disekelilin ita ditaruh berbagai lauk pauk,bahkan faizal menaruh ice cream divagina,payudara dan perut ita.setelah itu,dia juga menuangkan susu kental manis disekujur tubuh ita dari kepala sampai kaki.tentu saja ini terasa amat menyiksa bagi ita,karna dia harus menahan dinginnya ice cream didaerah sensitifnya.namun tak demikian dengan ke empat pria yang ada bersama ita,disela-sela mereka menikmati makanan,mereka juga menikmati ice cream serta susu kental manis yang berada ditubuh ita.
"wah,ini ice cream terenak yang pernah gue rasain.ice cream rasa memek!" komentar tio.
"apalagi ini,susu rasa susu hahahaha!" sambung ferdy yang sedang menjilati susu kental manis yang berada dipayudara ita.
Selesai makan,mereka mempersilahkan ita untuk makan,namun kali ini menunya khusus.mereka mencampur nasi yang akan dimakan oleh ita dengan sperma mereka berempat.
"ayo,sarapan nasi campur peju pasti sehat!" celoteh doni.
Ita juga tak boleh turun dari meja,dia harus makan dalam posisi merangkak seperti anjing.tentu saja ita merasa terhina dan sedih mendapatkan perlakuan tersebut.
"tolong hentikan,kapan kalian akan melepaskanku?"tanya ita lirih.
Namun tak ada satupun yang menjawab.doni dan faizal yang duduk disebelah kanam ita langsung meremas payudara ita yang menggantung dengan indah sementara ferdy dan tio dipayudara satunya lagi.
Setelah itu,tio bangkit dan mengambil sesuatu dilemari es.ternyata dia mengambil dua batang mentimun,langsung tia mengangkat satu kaki ita dari samping dan memasukan batang mentimun itu kevagina ita.tentu saja hal itu membuat ita kaget dan memekik.
"aaaaawww.....aaahhhh.....apa yang kalian lakukan?"pekik ita.
Kembali vagina ita merasa amat dingin,dia juga merasakan sakit karena vaginanya yang masih kering dan tekstur timun yang tidak halus.faizal mulai tertarik akan hal tersebut lalu mengambil sebuah wortel dan langsung memasukannya keliang anus milik ita.sementara ita yang belum menyelesaikan makannya dipaksa mengulum batang penis milik ferdy.sementara doni menikmati kedua payudara ita yang menggantung bebas.setelah beberapa menit,cairan vagina ita mulai mengalir,kemudian tio mencabut timun yang berada didalam vagina ita dan memaksa ita untuk memakanya.
"ayo manis,rasakan mentimun rasa memek dan peju!" perintah tio dengan sedikit memaksa.
Tak hanya itu,faizal juga memaksa ita untuk memakan wortel yang tadi dimasukan kelubang anus ita.setelah selesai,mereka kembali berpindah tempat,kali ini mereka menuju keruang tengah.ferdy yang menggendong ita didepan tak mau kehilangan kesempatan dia memasukan penisnya kevagina ita dalam posisi berdiri dan berjalan.payudara ita bergesekan dengan dada ferdy yang berbulu,sesampainya diruang tamu,ferdy yang belum klimaks langsung memepet tubuh ita ditembok kemudian dia semakin cepat menggenjotnya.akhirnya ferdy klimaks juga dia langsung lemah dan menjatuhkan ita dari gendongannya,itapun langsung duduk tak sanggup berdiri karena kaki yang sudah lemas. Tio menyeret tubuh ita dan disuruh melakukan oral sex kepada mereka semua yang kini sudah duduk disofa panjang.tanpa pilihan ita melakukan hal tersebut sambil terkadang juga disuruh mengocok batang penis mereka.tak hanya dimulut,mereka juga mengeluarkan sperma diluar yang mengenai rambut.wajah,leher serta payudaranya.setelah selesai tio mengangkat tubuh ita dan mendudukannya diatas penisnya.dia menggenjot dengan penuh semangat,payudara ita yang berguncang membuat tio gemas kemudian meremasnya dan terkadang menggigit puting ita. "aw...sakiiiitt....!" rintih ita yang merasa tio meremas payudaranya begitu keras.
Setelah klimaks,ita harus melayani faizal dan doni semetara ferdy sudah mendapat jatah pertama.setelah selesai semua,itapun lemas tubuh bugil dan mungilnya kini tergolek lemah dikarpet,tubuhnya penuh dengan sperma dan bekas merah,terutama dibagian payudaranya.
Merekapun terus menggilir ita sampai malam,kadang diruang tamu.didapur,tangga dan berbagai tempat dirumah itu.
Mereka juga sempat mendandani ita menggunakan seragam smu,karna tubuh dan wajahnya yang imut dia masih terlihat pantas mengenakan seragam smu.
sementara mereka berempat berperan sebagai gurunya.ita kembali digenjot bergilir dengan kemeja putih dan rok abu-abu masih melekat pada dirinya.setelah cukup puas memperkosa dan menyiksa ita,akhirnya mereka mengantarkan ita kembali ke kost-annya.sejak saat itu,mereka bebas menikmati tubuh ita dimanapun kapanpun.bahkan mereka sempat mengeroyok ita di toilet kampus.itapun harus siap melayani mereka baik semua ataupun perorangan.
Itulah sekelumit kisah wanita cantik nan imut yang mengalami nasib tragis.