Senin, 11 Agustus 2014

PERKOSAAN TELLER BANK



Citra Rosa adalah seorang gadis 22 tahun yang bekerja di sebuah bank swasta
di kota Sby. Ia tinggal di rumah kos bersama seorang rekan wanitanya, Ita, yang juga bekerja di bank yang sama walaupun pada cabang yang berbeda. Ia memiliki tubuh yang kencang.
Wajahnya cukup manis dengan bibir yang penuh, yang selalu dipoles dengan lipstik warna terang. Tentu saja sebagai seorang teller di bank penampilannya harus selalu dijaga. Ia selalu tampil manis dan harum. berikut awal cerita pemerkosaan itu.Suatu hari di sore hari Citra terkejut melihat kantornya telah gelap. Berarti pintu telah dikunci oleh Harrimand dan Roland, satpam mereka.
Dia tadi pergi ke WC terlebih dulu sebelum akan pulang. Mungkin mereka mengira ia sudah pulang. Baru saja ia akan menggedor pintu, biasanya para satpam duduk di pintu luar. Ada kabar para satpam di kantor bank tersebut akan diberhentikan karena pengurangan karyawan, Citra merasa kasihan tapi tak bisa berbuat apa-apa. Seingatnya ada kurang lebih 6 orang satpam disana. Berarti banyak juga korban PHK kali ini.
“Mau kemana Citra?”, tiba-tiba seseorang menegurnya dari kegelapan meja teller.
Citra terkejut, ada Harrimand dan Roland. Mereka menyeringai.
“Eh Pak, kok sudah dikunci? Aku mau pulang dulu..”, Citra menyapa mereka berdua yang mendekatinya.
“Citra, kami bakal diberhentikan besok..”, Harrimand berkata.
“Iya Pak, aku juga nggak bisa apa apa..”, Citra menjawab.
Di luar hujan mulai turun.
“Kalau begitu.. kami minta kenang-kenangan saja Mbak”, tiba-tiba Roland yang lebih muda menjawab sambil menatapnya tajam.
“I.., iya.., besok aku belikan kenang-kenangan..”, Citra menjawab.
Tiba-tiba ia merasa gugup dan cemas. Harrimand mencekal lengan Citra. Sebelum Citra tersadar, kedua tangannya telah dicekal ke belakang oleh mereka.
“Aah! Jangan Pak!”.
Roland menarik blus warna ungu milik Citra. Gadis itu terkejut dan tersentak ketika kancing blusnya berhamburan. “Sekarang aja Citra. Kenang-kenangan untuk seumur hidup!”.
Harrimand menyeringai melihat Roland merobek kaos dalam katun Citra yang berwarna putih berenda. Citra berusaha meronta. Namun tak berdaya, dadanya yang kencang yang terbungkus bra hitam berendanya mencuat keluar.
“Jangannnn! Lepaskannn!”, Citra berusaha meronta.
Hujan turun dengan derasnya. Roland sekarang berusaha menurunkan celana panjang ungu Citra. Kedua lelaki itu sudah sejak lama memperhatikan Citra. Gadis yang mereka tahu tubuhnya sangat kencang dan sintal. Diam-diam mereka sering mengintipnya ketika ke kamar mandi. Saat ini mereka sudah tak tahan lagi. Citra menyepak Roland dengan keras.
“Eit, melawan juga si Mbak ini..”, Roland hanya menyeringai.
Citra di seret ke meja Head Teller. Dengan sekali kibas semua peralatan di meja itu berhamburan bersih.
“Aahh! Jangan Pak! Jangannn!”, Citra mulai menangis ketika ia ditelungkupkan di atas meja itu.
Sementara kedua tangannya terus dicekal Harrimand, Roland sekarang lebih leluasa menurunkan celana panjang ungu Citra. Sepatunya terlepas.
Diperlakukan seperti itu, Citra juga mulai merasa terangsang. Ia dapat merasakan angin dingin menerpa kulit pahanya. Menunjukkan celananya telah terlepas jatuh. Citra lemas. Hal ini menguntungkan kedua penyiksanya. Dengan mudah mereka menanggalkan blus dan celana panjang ungu Citra. Citra mengenakan setelan pakaian dalam berenda warna hitam yang mini dan sexy. Mulailah pemerkosaan itu. Pantat Citra yang kencang mulai ditepuk oleh Harrimand bertubi-tubi, “Plak! Plak!”.
Tubuh Citra memang kencang menggairahkan. Payudaranya besar dan kencang. Seluruh tubuhnya pejal kenyal. Dalam keadaan menungging di meja seperti ini ia tampak sangat menggairahkan. Roland menjambak rambut Citra sehingga dapat melihat wajahnya. Bibirnya yang penuh berlipstik merah menyala membentuk huruf O. Matanya basah, air mata mengalir di pipinya.
“Sret!”, Citra tersentak ketika celana dalamnya telah ditarik robek.
Menyusul branya ditarik dengan kasar. Citra benar-benar merasa terhina. Ia dibiarkan hanya dengan mengenakan stocking sewarna dengan kulitnya. Sementara penis Harrimand yang besar dan keras mulai melesak di vaginanya.
“Ouuhh! Adduhh..!”, Citra merintih.
Seperti anjing, Harrimand mulai menyodok nyodok Citra dari belakang. Sementara tangannya meremas-remas dadanya yang kencang. Citra hanya mampu menangis tak berdaya.
Tiba-tiba Roland mengangkat wajahnya, kemudian menyodorkan penisnya yang keras panjang. Memaksa Citra membuka mulutnya. Citra memegang pinggiran meja menahan rasa ngilu di selangkangannya sementara Roland memperkosa mulutnya. Meja itu berderit derit mengikuti sentakan-sentakan tubuh mereka. Harrimand mendesak dari belakang, Roland menyodok dari depan. Bibir Citra yang penuh itu terbuka lebar-lebar menampung kemaluan Roland yang terus keluar masuk di mulutnya. Tiba-tiba Harrimand mencabut kemaluannya dan menarik Citra.
“Ampuunnn…, hentikan Pak..”, Citra menangis tersengal-sengal.
Harrimand duduk di atas sofa tamu. Kemudian dengan dibantu Roland, Citra dinaikkan ke pangkuannya, berhadapan dengan pahanya yang terbuka.
“Slebb!”, kemaluan Harrimand kembali masuk ke vagina Citra yang sudah basah.
Citra menggelinjang ngilu, melenguh dan merintih. Harrimand kembali memeluk Citra sambil memaksa melumat bibirnya. Kemudian mulai mengaduk aduk vagina gadis itu. Citra masih tersengal-sengal melayani serangan mulut Harrimand ketika dirasakannya sesuatu yang keras dan basah memaksa masuk ke lubang anusnya yang sempit. Roland mulai memaksa menyodominya.
“Nghhmmm..! Nghh! Jahannaammm…!”, Citra berusaha meronta, tapi tak berdaya.
Harrimand terus melumat mulutnya. Sementara Roland memperkosa anusnya. Citra lemas tak berdaya sementara kedua lubang di tubuhnya disodok bergantian. Payudaranya diremas dari depan maupun belakang. Tubuhnya yang basah oleh peluh semakin membuat dirinya tampak erotis dan merangsang. Juga rintihannya. Tiba-tiba gerakan kedua pemerkosanya yang semakin cepat dan dalam mendadak berhenti. Citra ditelentangkan dengan tergesa kemudian Harrimand menyodokkan kemaluannya ke mulut gadis itu. Citra gelagapan ketika Harrimand mengocok mulutnya kemudian mendadak kepala Citra dipegang erat dan…
“Crrrt! Crrrt!”, cairan sperma Harrimand muncrat ke dalam mulutnya, bertubi-tubi.
Citra merasa akan muntah. Tapi Harrimand terus menekan hidung Citra hingga ia terpaksa menelan cairan kental itu. Harrimand terus memainkan batang kemaluannya di mulut Citra hingga bersih. Citra tersengal sengal berusaha menelan semua cairan lengket yang masih tersisa di langit-langit mulutnya.
Mendadak Roland ikut memasukkan batang kemaluannya ke mulut Citra. Kembali mulut gadis itu diperkosa. Citra terlalu lemah untuk berontak. Ia pasrah hingga kembali cairan sperma mengisi mulutnya. Masuk ke tenggorokannya. Citra menangis sesengggukan. Roland memakai celana dalam Citra untuk membersihkan sisa spermanya.
“Wah.. bener-bener kenangan indah, Yuk..”, ujar Harrimand sambil membuka pintu belakang.
Tak lama kemudian 3 orang satpam lain masuk.
“Ayo, sekarang giliran kalian!”, Citra terkejut melihat ke-3 satpam bertubuh kekar itu.
Ia akan diperkosa bergiliran semalaman. Celakanya, ia sudah pamit dengan teman sekamarnya Ita, bahwa ia tak pulang malam ini karena harus ke rumah saudaranya hingga tentu tak akan ada yang mencarinya.
Citra ditarik ke tengah lobby bank itu. Dikelilingi 6 orang lelaki kekar yang sudah membuka pakaiannya masing-masing hingga Citra dapat melihat batang kemaluan mereka yang telah mengeras.
“Ayo Citra, kulum punyaku!”, Citra yang hanya mengenakan stocking itu dipaksa mengoral mereka bergiliran.
Tubuhnya tiba-tiba di buat dalam keadaan seperti merangkak. Dan sesuatu yang keras mulai melesak paksa di lubang anusnya.
“Akhh…, mmmhhh.., mhhh…”, Citra menangis tak berdaya.
Sementara mulutnya dijejali batang kemaluan, anusnya disodok-sodok dengan kasar. Pinggulnya yang kencang dicengkeram.
“Akkkghhh! Isep teruss…!, Ayooo”.
Satpam yang tengah menyetubuhi mulutnya mengerang ketika cairan spermanya muncrat mengisi mulut Citra. Gadis itu gelagapan menelannya hingga habis. Kepalanya dipegangi dengan sangat erat. Dan lelaki lain langsung menyodokkan batang kemaluannya menggantikan rekannya. Citra dipaksa menelan sperma semua satpam itu bergiliran. Mereka juga bergiliran menyodomi dan memperkosa semua lubang di tubuh Citra bergiliran.
Tubuh Citra yang sintal itu basah berbanjir peluh dan sperma. Stockingnya telah penuh noda-noda sperma kering. Akhirnya Citra ditelentangkan di sofa, kemudian para satpam itu bergiliran mengocok kemaluan mereka di wajahnya, sesekali mereka memasukkannya ke mulut Citra dan mengocoknya disana, hingga secara bergiliran sperma mereka muncrat di seluruh wajah Citra.
Ketika telah selesai Citra telentang dan tersengal-sengal lemas. Tubuh dan wajahnya belepotan cairan sperma, keringat dan air matanya sendiri. Citra pingsan. Tapi para satpam itu ternyata belum puas.
“Belum pagi nih”, ujar salah seorang dari satpam itu.
“Iya, aku masih belum puas…”.
Akhirnya muncul ide mereka yang lain.
Tubuh telanjang Citra diikat erat. Kemudian mereka membawanya ke belakang kantornya. Bagian belakang bank itu memang masih sepi dan banyak semak belukar. Citra yang masih dalam keadaan lemas diletakkan begitu saja di sebuah pondok tua tempat para pemuda berkumpul saat malam. Hujan telah berhenti tetapi udara masih begitu dinginnya. Mulut Citra disumpal dengan celana dalamnya. Ketika malam semakin larut baru Citra tersadar. Ia tersentak menyadari tubuhnya masih dalam keadaan telanjang bulat dan terikat tak berdaya. Ia benar-benar merasa dilecehkan karena stockingnya masih terpasang.
Tiba-tiba saja terdengar suara beberapa laki-laki. Dan mereka terkejut ketika masuk.
“Wah! Ada hadiah nih!”, aroma alkohol kental keluar dari mulut mereka.
Citra berusaha meronta ketika mereka mulai menggerayangi tubuh sintal telanjangnya. Tapi ia tak berdaya. Ada 8 orang yang datang. Mereka segera menyalakan lampu listrik yang remang-remang. Tubuh Citra mulai dijadikan bulan-bulanan. Citra hanya bisa menangis pasrah dan merintih tertahan.
Ia ditunggingkan di atas lantai bambu kemudian para lelaki itu bergiliran memperkosanya. Semua lubang di tubuhnya secara bergiliran dan bersamaan disodok-sodok dengan sangat kasar. Kembali Citra bermandi sperma. Mereka menyemprotkannya di punggung, di pantat, dada dan wajahnya. Setiap kali akan pingsan, seseorang akan menampar wajahnya hingga ia kembali tersadar.
“Ini kan teller di bank depan?”
Mereka tertawa-tawa sambil terus memperkosa Citra dengan berbagai posisi. Citra yang masih terikat dan terbungkam hanya dapat pasrah menuruti perlakuan mereka. Cairan berwarna putih dan merah kekuningan mengalir dari lubang pantat dan vaginanya yang telah memerah akibat dipaksa menerima begitu banyak batang penis. Ketika seseorang sedang sibuk menyodominya, Citra tak tahan lagi dan akhirnya pingsan. Entah sudah berapa kali para pemabuk itu menyemprotkan sperma mereka ke seluruh tubuh Citra sebelum akhirnya meninggalkannya begitu saja setelah mereka puas.

Rabu, 06 Agustus 2014

PERKOSAAN MAHASISWI DI WARUNG REMANG-REMANG

Ratna dikeroyok dua orang sekaligus


Warung remang-remang yang menjual minuman keras itu , terletak jauh dari keramaian di pinggir kota . Warung itu selalu buka dan hampir tak pernah tutup . Hampir seluruh pengunjungnya adalah laki-laki pemabuk, preman, bandit , rampok , pembuat onar. Tempat itu menjadi sarang penjahat .
Sejumlah preman terlihat sedang asik minum-minum. Empat dari mereka bermain kartu remi yang sudah lusuh . dan yang lima lainnya sedang berbicara dengan Fyrman. Mereka sedang merencanakan perampokan terhadap toko emas di kota
Setelah berbicara cukup lama , Fyrman menyalakan Rokoknya , lalu berjalan ke luar warung . Matanya menerawang jauh , menatap jalan kecil yang mulai gelap itu . Sampai matanya agak memicing , karena silau , tersorot lampu mobil .
Suzuki Ertiga itu tepat berhenti di samping Fyrman . Perlahan kaca gelap mobil itu terbuka , dan terlihat sosok gadis muda . “ malam pak , numpang tanya , perumahan cemara indah , dimana pak..” suara gadis itu begitu lembut , membuat birahi Fyrman jadi bangkit .
Fyrman menatap gadis itu , dia tersenyum , di otaknya mencari cara , untuk memperdaya gadis itu .
“ sebenarnya bisa lewat jalan ini terus lurus , tapi jalan di depan ada galian kabel , jadi harus muter , terus lewat gang kecil di sebelah sana..” kata ronny membohonginya .
“ Oh , lewat jalan gang .. yang mana yah pak..” kata gadis itu lagi . “ wah jalannya sempit dan rusak , terus agak belok belok..” kata Fyrman lagi .
Gadis itu diam , sepertinya binggung . “ begini saja , biar saya antar , saya naik motor , nanti kamu ikuti motor saya ..” kata Fyrman .
Gadis itu tersenyum , “ wah , terima kasih , jadi repotin bapak saja nih..” .
Fyrman tersenyum , jantungnya berdetak lebih cepat , rencananya sudah makin mendekati ke mangsanya . Fyrman tersenyum lagi lalu berkata “ tidak apa apa koq , tapi saya mau makan dulu yah.. di warung dalam sana .. kamu tunggu saja sebentar..” .
Fyrman berencana , untuk mengepungnya bersama teman temannya dan membawanya masuk ke warung itu .
Tapi di luar dugaan Fyrman , gadis itu malah turun dari mobil suzuki Ertiga itu. “ eh pak , saya juga agak haus .. saya ingin minum juga..” katanya .
Itu langkah yang salah , gadis itu tak menyadari banyak serigala lapar di dalam sana
Fyrman tersenyum sekali lagi , dan menatap gadis itu . Yang berpakaian seksi dan sensual. Dia mengenakan gaun pesta . Bagian dadanya lumayan rendah membuat belahan dadanya agak terlihat .
Buah dada gadis itu tidak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung walaupun ia tidak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di tutupi oleh gaun pesta itu.
Panjang gaun malam itu hanya sampai sepuluh senti di atas lutut , membuat kakinya yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus. Karena ketatnya gaun yang ia pakai, gadis itu berjalan perlahan, masuk ke dalam warung itu. Rambutnya yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya.
Setelah gadis itu berada di dalam warung itu , Dia tidak yakin apakah memang tempat ini yang baik , setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Ia sendiri harus bertanya beberapa kali kenapa bisa sampai ke tempat ini.
Gadis itu mulai grogi , dia terus dekat Fyrman yang asik melahap mie instan rebus , lalu memutuskan untuk memesan teh botol dan sambil berdiri menunggu sebentar.
Keempat orang yang sedang bermain kartu remi memandanginya dengan mata melotot penuh nafsu birahi .Gadis itu sendiri merasa merinding ketika matanya menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata Selly beradu pandang dengan mereka. Tak lama , suasana semakin memanas .
“ pak , ayo tolong antarkan saya.” kata gadis itu pada Romy . Fyrman tersenyum “ sabar yah , oh iyah nama kamu siapa sih ” . Gadis itu tak menjawab . Tapi Fyrman bertanya lagi “ eh , nama kamu siapa ?” . “ Ratna “ jawabnya singkat.
“ Oh nama eloe bagus juga , “ kata Fyrman . Ratna berkata lagi “ ayo pak , nanti saya bayar ongkosnya , tolong bapak antar saya sekarang “ .
Fyrman tersenyum sinis , lalu tangannya hinggap di pantat Ratna dan merabanya . Gadis itu tersendak “ eh.. jangan kurang ajar yah..” katanya . Fyrman tersenyum menyeringai “ he he he baru gitu aja eleo udah marah , gimana kalo gua entot loe..” .
Nada bicara Fyrman berubah , yang tadinya lembut ,sekarang jadi kasar . Ratna menyadarinya , ini tidak baik . Segera dia menuju ke pintu , untuk pergi dari sana . Tapi terlambat , dua orang bandit berada di depan pintu . Mereka berdiri sambil mengusapi selangkangan mereka .
“Hei Non, gimana kalo loe buka baju elo , jadi kita bisa senang senang!” seseorang dari mereka berkata. “Gimana kalo kita nyanyi sama-sama , sambil telanjang Non?” yang lain menimpali.
Ratna mulai panik , “ minggir , saya mau pergi ..” katanya .
Tapi seseorang segera mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahunya serta mendorongnya duduk di kursi sementara preman itu sendiri duduk di sebelah Ratna. “ Hei , apa apa nih..” kata Ratna
Kemudian tanpa aba aba , preman itu menjilat dan mencium telinga Ratna .Ratna berontak , dan menjerit “ apa apa nih , bajingan… “ . Lalu tangan Ratna reflek menampar pipi preman itu . Teman temannya yang lain tertawa tawa .
Tiba tiba , preman itu mencabut belatinya , dan menancap belati itu di kursi kayu yang di duduki Ratna , tepat di antar kedua paha Ratna . Untungnya belati itu tak sampai melukai pahanya .
Ratna hanya bisa memandangi belati mengkilap itu dengan mulut terbuka tak percaya kejadian ini harus menimpa dirinya .
Ketika Ratna tidak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke dalam gaun Ratna, merabai pahanya dan berusaha membuka kaki Ratna. “ Hei , apa apa nih tolong , jangan “ . Ratna meronta dan memandang sekelilingnya dengan tatapan memelas mohon pertolongan.
“ Hei , jangan gangu dia , dia milik gua..” bentak Fyrman . Dan preman itu melepaskan tangannya .
Fyrman segera mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang preman memegang tangan Ratna yang terus berusaha meronta dan menjerit, “ Tolong.. tolong… lepaskan… jangan…” dari atas tempat duduknya. Kedua laki-laki itu berkata “ yah terus menjerit .. gua suka dengar suara jeritan eleo…”
Wajah Ratna memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya.
Tapi dua dari preman itu segera menarik tangannya , dan membawanya ke meja kayu , yang biasa dipakai buat makan . Ratna terus meronta . Tangan preman itu menjambak rambutnya . Akhirnya mereka berhasil membawa dan membaringkan Ratna di meja kayu itu .
Kemudian kedua tangannya di ikat pada kaki meja . Kini tangan Ratna , terikat terbuka , satu ke kiri dan satu kekanan . Kini Ratna terbaring tak berdaya , dengan tangan terikat seperti di salib . Hanya kakinya yang bergerak menendang nendang tanpa arah . Juga jerit tangisnya yang memilu .
“ Yah , terus berontak , gua suka sekali melihatnya..” kata Fyrman tertawa . Ratna terus berontak , dan menangis memohon dilepaskan . Tapi Fyrman hanya tertawa . “ eh , eloe orang minggir , liatin gua aja yah , cewek ini punya gua..” kata Fyrman pada teman temannya.
Teman temannya hanya tertawa tawa .
Lalu Fyrman segera merobek gaun Ratna , dengan bantuan belatinya . Sekali tarik gaun itu lepas seluruhnya di sertai jeritan Ratna .
Semua mata langsung tertuju pada tubuh Ratna yang hanya memakai celana dalam hitam , dan juga bra yang hitam .
Fyrman merangkak naik keatas meja . Tapi Ratna segera menedangnya . Fyrman cepat tanggap ,menangkis tendangannya , lalu memukul keras perutnya , Ratna menjerit kesakitan “ aduh , ampun jangan pukul…” .
Fyrman pun turun lagi , dan mengikat kedua kakinya pada kaki meja itu . Kini Ratna benar benar tak berkutik . Dia terikat diatas meja dengan kaki terbuka lebar. “ Ha ha cewek sialan loe , ayo berontak lagi..” kata Fyrman.
Ratna hanya bisa menitikan air mata . Dan Fyrman pun segera mendekatkan mukanya pada selangkanan Ratna , menciumi aroma vaginanya yang masih terbungkus celana dalamnya. Ratna mengelijing dan memohon “ tolong hentikan jangan lakukan ini…” . Tapi itu sia sia saja .
Fyrman terus saja menciumi celana dalamnya , dan tak lama dengan belatinya itu dia merobek celana dalam dan Bra Ratna . Kini tubuh Ratna terbuka , tanpa sehelai benang pun . Fyrman menatap tubuh telanjang gadis itu , demikian juga preman preman bejat lainnya.
Buah dada Ratna yang montok , vaginanya yang kecil dengan sedikit bulu bulu kemaluannya. Fyrman segera mendekat ke vaginanya . Dengan dua jarinya dia membuka lebar bibir vagina Ratna .” wah , memek eloe masih bagus yah , apa eloe masih perawan..” kata Fyrman.
Ratna tak menjawab , hanya terisak tangis . Fyrman pun mejulurkan lidah menjilati klitorisnya . Ratna mengelijing dan meronta “ sudah tolong hentikan ” . Fyrman terus saja bernafsu melumat vagina Ratna . Membuat Ratna terus mengelijing .
“ aghhh “ jerit Ratna , ketika Fyrman memasukan dua jarinya ke liang wanita Ratna . Jari Fyrman menyolok nyolok vagina Ratna dengan cepat . Jerit kesakitan Ratna , malah semakin membuat gerakkan jari Fyrman Liar . Fyrman mengorek ngorek liang vagina Ratna . Lalu menarik jarinya keluar.
Fyrman mencabut jarinya , menatap jarinya yang basah , menyeringai , lalu kembali memasukan jarinya di liang vaginanya . “ rupanya , eloe udah gak perawan yah.. dasar perek ” ejek Fyrman .
Kembali jarinya menyodok nyodok vagina Ratna , membuat Ratna mengeram pedih.
Setelah Fyrman puas memainkan vaginanya , Fyrman melepaskan ikatan Ratna dan langsung menariknya turun dari meja kayu itu .Ratna tersungkur di lantai , dan Fyrman membuka celananya . Penis ngacung keras.
Tiba-tiba, Fyrman menjambak rambut Ratna dan menariknya , Ratna menjerit kesakitan “ ahhhh , tolong ampun…” .
Fyrman memerintahkan Ratna untuk segera mengulumnya dan jika ia berani mengigit penisnya, ia akan merontokan gigi Ratna .
Fyrman memajukan penisnya mendekati muka Ratna , penisnya yang sudah tegang dan keras, ia menjepit hidung Ratna untuk membuat Ratna membuka mulutnya. Ratna meronta , tapi Kembali Ratna menjerit keras , “ Ahhhh … “ ketika satu pukulan tepat di mukanya
Ketika Ratna kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, Fyrman segera mendorong penisnya ke dalam mulut Ratna. dan mulai mendorong dan menarik kepala Ratna.
Kepala Ratna bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus. Lipstik Ratna yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Ratna tersedak, tapi Fyrman tetap mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Ratna.
Air mata mulai meleleh di pipinya . Sambil Ratna dipegangi hingga tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya. Fyrman kemudian menarik penisnya keluar , lalu mendorong lagi.
Setelah kira kira 10 menit , Fyrman menekan masuk penisnya . Ratna tersedak , dan terasa sperma Fyrman muncrat di tenggorokkannya . Setelah penis itu benar benar terlepas dari mulutnya , Ratna segerah memuntahkan sperma yang memenuhi mulutnya.
Seorang dengan perut buncit , tangannya penuh tatto segera menghapiri Ratna.Membuka resleting celananya , Tangannya kemudian menjambak rambut Ratna dan mulai mendorong masuk penisnya dalam mulut Ratna mengantikan Fyrman
Menggerakan penisnya dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak keluar masuk di mulut Ratna. Semua orang dapat mendengar suara dahi Ratna yang menumbuk perut orang itu, dan erangan Ratna yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke tenggorokannya.
Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasem ia mendorong kepala Ratna hingga hidung Ratna terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa bisa menarik nafas. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Ratna.
Dan dari sudut mulut Ratna sperma menyemprot keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Ratna. Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti. Sperma terus mengalir keluar, jatuh dari leher Ratna .Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulut Ratna, Ratna megap-megap menarik nafas dan terbatuk-batuk memuntahkan sperma yang masih ada di tenggorokannya.
Dua orang kemudian memegangi Ratna sementara yang lain mulai melepaskan pakaian mereka. Ratna sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru saja ia mengalami shock.
Ketika semuanya telah telanjang bulat, kembali Ratna diangkat dan diletakan di atas meja kayu dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Ratna terbuka lebar dan tubuhnya telentang.
Fyrman kembali mendekat dan naik ke atas meja. Perlahan ia menggosokan penisnya yang besar ke kaki Ratna. Yang lain hanya bisa memandang iri pada penis Fyrman yang panjangnya hingga 25 senti dan selalu ia yang mendapat kesempatan pertama. Fyrman memerintahkan orang di dekat kepala Ratna untuk mengangkat kepala Ratna hingga Ratna bisa melihat ketika penis Fyrman mulai masuk ke vagina Ratna.
Orang yang memegangi kaki Ratna berusaha membuka kaki Ratna lebih lebar. Dengan satu kali dorongan keras, penis Fyrman dengan keras memasuki vagina Ratna. Ratna menjerit sekeras-kerasnya, “ AaHHHGG . . .” dan makin meronta-ronta, tanpa daya menghentikan Fyrman memperkosa dirinya.
Fyrman sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Ratna. Ia menyeringai setiap kali Ratna menjerit kesakitan.
Ketika Fyrman sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Ratna dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh Ratna.
Mereka mulai dengan memainkan buah dada Ratna dan mengisapi puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya. Ratna terus menjerit , pilu “ ahhhggg ampun Ahhhh hentikan tolong….” .
Kaki Ratna diangkat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan merabainya, menikmati halusnya kaki Ratna.
Beberapa menit kemudian jeritan Ratna hanya tinggal erangan dan rintihan tapi Fyrman tetap memperkosa Ratna tanpa henti, terus bergerak makin cepat. Setelah lama kemudian, Fyrman menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Ratna, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga.
Kepala Ratna terdongak dan jeritan melengking terdengar, melolong panjang keluar dari mulut Ratna “ AGHHHH………”. Fyrman mengejang beberapa saat penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina Ratna. Setelah Fyrman mencabut penis , spermanya pun berhamburan keluar dari liang vagina Ratna yang membengkak dan memar.
Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan Ratna dan bertengkar mengenai giliran siapa selanjutnya.
Ratna hanya bisa berbaring , menangis , tubuhnya menjejang kesakitan . kaki dan tangannya masih terbuka lebar, ia menangis histeris. Ia telah diperkosa , dilecehkan, harga dirinya di injak injak .
“Eh perek , kenapa nangis , Loe mustinya nikmatin, soalnya masih banyak cowok yang antri , semua mau cobain memek eloe kita baru aja mulai!” katanya pada Ratna.
Seorang laki-laki segera naik ke atas meja setelah Fyrman turun. Sekarang, Ratna dapat merasakan bagaimana bibir vaginanya perlahan membuka kembali dan penis itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di wajah Ratna, ketika ia merasa tubuhnya seperti dirobek oleh penis yang masuk.Ratna mengerang lagi “ aghhh sakit…”
“Loe jangan belagu deh! Kalo lo nggak suka sama punya gue atau punya temen gue tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat lo pasti temuin yang lo suka!” bentak orang itu.
Perkataan orang itu membuat apa yang telah ia takutkan selama ini menjadi nyata. Ratna akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di bar itu. Dan ia tidak punya pilihan sama sekali. Ratna hanya bisa menyerahkan dirinya dan melayani mereka hingga selesai.
Sekarang Ratna hanya berharap ia bisa keluar dari situ hidup-hidup, dan berharap tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah ia alami.
Tak lama preman itu menyemburkan spermanya ke dalam vagina Ratna yang sudah terisi oleh sperma Fyrman. Lalu dengan segera orang lain menggantikan laki-laki itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai memperkosa Ratna.
Ratna tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan ia sudah kehabisan tenaga melayani laki-laki itu. Ratna lalu menangis dan memohon pada semuanya agar melepaskan dirinya.” Sudah tolong lah Ahhh saya , sudah tak kuat , ahhh sakit…” .
Tapi Laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Ratna keras-keras hingga Ratna menjerit kesakitan. “ AHHGGG sakit hentikan tolong…” . Dan menarik puting susunya dengan kuat “ AGHH sakit ampunnn…”
“Jangan berisik! Lo belon ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang lagi!” bentaknya pada Ratna.
Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Ratna. Ratna sudah sangat ketakutan sekarang hingga ia hanya bisa berbaring dengan mata terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran memperkosanya.
Ia sama sekali tidak menyadari orang yang baru saja memperkosanya mengarahkan penisnya ke muka Ratna. Dan tepat sebelum orang itu orgasme Ratna membuka matanya. Sperma segera menyembur ke seluruh wajah Ratna. Sehingga seluruh sperma itu keluar menyembur dari penis itu.
Ketika orang itu puas ia menarik rambut Ratna dan menamparkan penisnya ke wajah Ratna. “satu-satunya yang boleh loe mohon cuma ini tau? Loe sendiri yang masuk ke sini pake pakaian merangsang kayak perek , dan loe mohon kita berhenti? Lo bercanda apa? Lo musti ngelayanin kita sampe kita nggak bisa bangun lagi! Ngerti” Orang itu membentak Ratna.
Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan memperlakukan Ratna sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Ratna, dan memyemprotkan sperma mereka ke seluruh wajah dan buah dada Ratna kemudian menarik rambut Ratna untuk membersihkan penis mereka.
Dan ketika orang yang terakhir selesai Ratna berbaring hampir tak sadarkan diri.
Wajah, buah dada, dan puting susu Ratna seluruhnya dilumuri sperma. Sperma itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan leher Ratna. Ratna tidak bisa membuka matanya karena semuanya tertutup oleh sperma. Ratna harus bernafas melalui mulutnya karena sperma sudah masuk ke hidungnya.
Rambut Ratna yang kecoklatan terlihat kusut karena terkena sperma yang mengering di rambutnya. Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Ratna hanya berbaring di atas meja , kakinya terbuka lebar dan sperma mengalir keluar dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya.
Vagina Ratna tampak memar, memerah, dan terasa sakit karena baru saja dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti.
Dua orang menarik tubuh Ratna turun dari meja itu dan menyeretnya ke kamar mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Ratna dengan kertas tisu yang kasar dari sperma yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Ratna melihat meja tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan.
Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Ratna didorong ke tengah-tengah lingkarang orang itu, hingga ia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya.
Ratna merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendorong dan mengangkat tubuhnya. Ketika Ratna membuka matanya ia melihat seseorang telah berbaring telentang di bawah tubuhnya.
Orang itu adalah si Fyrman, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir vagina Ratna kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Ratna diturunkan mengarah ke penis Fyrman. Dengan sisa-sisa sperma yang ada, penis itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Ratna.
Dan Ratna sendiri hanya mengerang, merasakan kembali sakit “ Ahggg Aghh perih tolong hentikan sudahh..”
Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati mulutnya. Ratna dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tidak akan menyakitinya jika ia menuruti kemauan mereka. Penis itu masuk hingga ke tenggorokan Ratna dan berhenti tak bergerak.
Selanjutnya Ratna merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun. Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Ratna panik dan berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Ratna membuat penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.
“Hei, lo suka juga akhirnya! Kalo gitu ayo mulai aja sayang!” kata orang yang memasukan penisnya ke mulut Ratna sambil tersenyum.
Ia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Ratna yang terdorong mundur karena gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Ratna, kembali menyengat seluruh tubuhnya.
Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tidak pernah dirasakan Ratna sebelumnya. Pikiran Ratna menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya hanya bisa mengeluarkan suara tidak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk.
Rasa sakit itu makin menjadi-jadi, ketika ketiga orang itu mulai bergerak berirama. Tubuh Ratna seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian keluar masuk di dalam vagina dan anusnya.
Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Ratna hingga ia tidak terjatuh ke samping. Semua lubang di tubuh Ratna, mulut, vagina dan anus dipergunakan oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan.
Kemudian dua orang terkakhir tadi menarik tangan Ratna, melingkarkan jari-jari Ratna di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Ratna, dan menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.
Sekarang Ratna sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur. Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Ratna untuk membuat mereka puas. Tidak seorang pun peduli dan melihat bahwa Ratna sama sekali tidak bisa bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian tubuh Ratna.
Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai bisa ditekan oleh Ratna. Ratna terus memejamkan matanya karena ia tidak ingin melihat bagaiman orang-orang itu mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Ia hanya berharap semua itu segera selesai, karena dirinya hampir tidak bisa lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
Orang di anus Ratna lebih dulu orgasme. Ketika ia selesai dan menarik penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan sperma orang yang pertama, ia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Ratna. Lalu orang di mulutnya menyemburkan sperma, membuat Ratna tersedak tak bisa bernafas, berusaha sekuat tenaga menelan sperma orang itu.
Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih besar. Ratna berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tidak sabar dan langsung mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak.
Ia mendorong penisnya dalam-dalam dan tidak menariknya keluar, terus menahannya di dalam tenggorokan Ratna. Ratna kemudian merasakan getaran dari tubuh Fyrman di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, segera setelah itu orang lain menggantikan posisi Fyrman tadi.
Orang-orang tadi bergantian memperkosa Ratna di seluruh lubang yang ada, ia terus menelan semua sperma yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke wajah Ratna.
Ketika Ratna melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian sperma kembali masuk ke dalam vagina Ratna, dua detik kemudian sperma menyembur ke anusnya.
Penis lain kembali masuk ke vagina Ratna. Ratna kembali memejamkan matanya, ia sekarang hanya bisa mengeluarkan suara erangan, “ aghhh aghh aghh…” . yang semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika ia membuka matanya lagi, Ratna melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya.
Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian sperma menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya. Orang tubuh kemudian minggir dan sebuah penis lain maju mendekat.
Sepanjang malam Ratna terus melanyani sepuluh orang itu hingga semuanya mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali.
Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Ratna, tubuh Ratna tersungkur , terkapar tak berdaya .Ratna lalu mengangkat wajahnya berusaha melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap Ratna tak sadarkan diri.

Korban : Ratna Anggraeni (Mahasiswi)
Pelaku   : Fyrman Dkk (bandit perampok bank)

Nb : cerita ini adalah fiksi belaka yang dibuat untuk kepentingan fantasi pembaca. bila ada kesamaan nama tempat, situasi, tokoh, dan waktu adalah faktor kebetulan semata, tak ada hewan atau manusia yang tersakiti dalam proses pembuatan cerita fiksi ini.

Genre cerita : pemaksaan, perkosaan.

TANTE SEKSI DIPERKOSA KEPONAKAN SENDIRI

Tate Dian


Tante Dian, wanita setengah baya yang masih lumayan seksi. Sudah dari waktu yang lama ia menjadi sasaran untuk “digoyang” oleh keponakannya sendiri, Aan. Aan yang berasal dari Bandung, sudah hampir lima tahun tinggal dirumah tante Dian, karena ia kuliah di Jakarta. Dan sudah lima tahun itu juga tante Dian menjadi fantasi seks-nya dikala ia bermasturbasi. Seringkali ia mengambil pakaian dalam tante Dian dari bak pakaian kotor yang terletak di dalam kamar mandi. Bh dan korset tante Dian merupakan primadona Aan dalam bermasturbasi.

Setiap kali bermasturbasi ia selalu menumpahkan airmaninya dicelana dalam maupun bh tante Dian. Bahkan tidak jarang ia mengambil celana korset tante Dian yang sudah dicuci bersih, dan dengan sengaja memuntahkan spermanya di bagian selangkangan celana dalam tersebut, ataupun berkali-kali berejakulasi di cup bh tante Dian hingga berhari-hari, kemudian ‘benda-benda tersebut’ dikembalikannya ketempat semula. Dan berharap tante Dian segera memakai ‘perabotannya’ tersebut.
Tidak jarang juga Aan mencoba mengintip tante Dian pada waktu tidak ada orang dirumah tersebut. Melalui lubang kunci pintu kamra tante Dian, Aan sering kali melihat tubuh montok tante Dian tanpa busana, ataupun hanya dibalut pakaian dalamnya saja.

Dan biasanya aksi pengintipan tersebut diakhiri dengan beronani memakai pakaian dalam tante Dian dikamarnya.
Aan sering kali mengumpulkan airmaninya ketika selesai beronani didalam cangkir kecil, dan disimpannya didalam kulkas kecil yang ada dikamarnya. Ketika cangkir tersebut sudah hampir penuh, ketika tidak ada orang yang melihat, ia mencampurkan ‘airmani basi’ tersebut kedalam soup atau pun minuman yang biasa disediakan untuk tante Dian. Bahkan pernah juga ia mencampurkan spermanya sebanyak dua sendok makan kedalam hamburger yang disediakan untuk tante Dian. Dan secara diam-diam Aan menyaksikan tante Dian menikmati santapannya plus airmani miliknya didalam makanan tersebut. Dan biasanya libido Aan langsung tinggi, dan cepat-cepat ia beronani dikamarnya.

Makin lama Aan makin tidak tahan setiap kali melihat tubuh tante Dian yang masih sintal itu, maka timbullah niat jahatnya untuk memperkosa tante Dian. Berhari-hari ia merencanakan hal tersebut, dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkannya.
Obat bius pun sudah dipesannya dari seorang teman yang entah dapat dari mana.
Maka pada malam hari itu ia mengajak teman-temannya untuk mengerjai tante Dian disalah satu rumah temannya yang sedang kosong.

Teman-teman Aan yang memang rata-rata maniac seks pun ikut bergairah mendengar rencana tersebut. Maka terkumpullah teman-teman Aan sebanyak dua puluh lima orang. Dua puluh orang menunggu dirumah kosong, lima orang lagi bertugas menculik tante Dian, termasuk Aan. Maka pada hari itu mereka seharian mengikuti kemanapun tante Dian pergi, hingga pada malam hari kesempatan itu datang juga.

Ketika tante Dian sedang menunggu lift diparkiran basement salah satu restaurant, Empat orang teman Aan pun ikut mengantri lift dengan tante Dian. Ketika tante Dian lengah, salah seorang langsung mengeluarkan saputangan yang sudah ditetesi kloroform cukup banyak, dan dengan cepat dibekapkan kehidung dan mulut tante Dian, yang seketika itu juga langsung pingsan, dan keempat teman Aan langsung membopong tante Dian masuk kedalam minibus yang sudah menunggu didepan lift tersebut.

Hampir satu jam mereka baru sampai kerumah kosong tersebut, dan langsung memasukkan mobil kedalm garasi. Tante Dian pun langsung digotong-gotong beramai-ramai kedalam ruang tamu. Dalam keadaan masih tidak sadar, tante Dian didudukkan dikursi sofa. Dan tanpa komano lagi mereka bergantian meraba-raba serta meremas-remas tubuh tante Dian. Pakaian tante Dian yang berupa baju terusan hingga sebatas mata kaki pun dilucuti dengan tidak sabar, hingga akhirnya tinggal bra dan celana dalam saja yang menempel ditubuhnya.

Gunung kembar tante Dian merupakan menu utama untuk ‘diobok-obok’ oleh Aan dan teman-temannya. Beberapa tangan dengan brutalnya bergantian berada dibalik bh tante Dian yang berupa long torso tersebut. Cup bh yang berukuran 36B itu pun akhirnya dibetot kebawah hingga gunung kembar yang masih sintal itu tersembul keluar. Beberapa orang langsung bergantian mengisap-isap kedua putting susu tante Dian, sambil sesekali meremas-remas ‘kontainer susu’ tante Dian tersebut. Salah seorang teman Aan menggunting bagian selangkangan celana dalam tante Dian, dan dengan sangat bernapsu tante Dian dipindahkan ke matras dan langsung saja diantri beramai-ramai.

Aan mendapat giliran pertama menyetubuhi tante Dian, sedangkan yang lain sambil menunggu giliran memain-mainkan batang penisnya diwajah tante Dian yang masih terlihat cantik itu. Mulut tante Dian dibuka paksa dan dua batang penis sekaligus masuk dan berusaha bergerak keluar masuk sebisa-bisanya sehingga menimbulkan kenikmatan yang luar biasanya bagi pelakunya. Satu batang penis panjang dan besar milik Rico melintang dari atas dahi hingga diatas hidung tante Dian, dan Rico pun dengan semangat 45 menggosok-gosokkan batang penisnya maju mundur dengan cepat.

Vagina tante Dian yang masih lumayan ‘kenceng’ itu pun nonstop digunakan untuk memuaskan napsu Aan dan teman-temannya. Setengah botol baby oil sudah habis digunakan sebagai pelicin batang penis Aan dan teman-temannya. Batang Penis Aan dengan lancarnya keluar masuk vagina tante Dian, membuat teman-teman yang lain menjadi tak sabar menunggu giliran. Tante Dian yang tak sadarkan diri itu sudah hampir dua jam dikerjain para sex maniac tersebut dengan berbagai aktivitas sex yang aneh-aneh. Berbagai pose bugil tante Dian diabadikan oleh Rizal dengan digital camera serta handycam, mulai dari oral sex hingga persetubuhan massal.

Hingga akhirnya adegan climak berejakulasi pun siap diabadikan. Aan mangambil kacamata baca dari tas tante Dian, kemudian memakaikan kaca mata tesebut diwajah tante Dian yang cantik itu. Dan keduapuluh enam orang tersebut mulai bergantian berejakulasi diwajah tante Dian. Dimulai dengan giliran pertama oleh Aan ‘sang pencinta tante Dian’. Aan dengan cepat mengeluar-masukkan batang penisnya dimulut tante Dian yang seksi itu hingga akhirnya saat berejakulasi ia mengocokkan penisnya tesebut tepat diatas wajah tante Dian dan air mani pun muncrat berantakan diseluruh wajah tante Dian berupa garis-garis lurus putih kental hingga mengenai kacamata tante Dian.

Rico, Farid, Feri dan Faisal berlutut diatas wajah tante Dian dari empat penjuru dan tisak sampai semenit airmani mulai bermuncratan secara bergantian membasahi wajah dan leher tante Dian dengan begitu derasnya. Lima orang teman Aan yaitu Oky, Ade, Bagus, Ferdy dan Supraz memilih berjakulasi dimulut tante Dian, dan merekapun tidak sampai lima menit lima menit sudah memindahkan isi kantung buah sakar mereka kemulut tante Dian, hingga luber hampir keluar dari mulut seksi tersebut.

Ferdy pun menggerak-gerakkan mulut dan wajah tante Dian hingga sedikit demi sedikit ‘air peju’ tersebut tertelan oleh tante Dian. Sedangkan yang lainnya melakukan hal yang pada tante Dian. Beberapa orang bergantian menjepitkan batang penisnya diantara kedua gunung kembar tante Dian yang montok itu. Beberapa tetes baby oil diteteskan didada tante Dian sebagai pelicin, yang membuat para lelaki tersebut mundur maja tak karuan, sementara penis mereka dengan lancarnya ikut bergerak mundur maju pula disela-sela gunung kembar tante Dian yang sedang diremas-remas, dan akhirnya hanya beberapa menit saja batang kejantanan mereka bergantian muncrat diantara gunung kembar tante Dian hingga bertetesan membasahi bh yang masih membalut tubuh tante Dian itu.
Tante Dian Dipaksa mengoral penis para pemerkosanya dalam keadaa pingsan.


Sementara itu yang lainnya bergantian berejakulasi diwajah dan mulut tante Dian yang dibuka paksa dengan sebuah alat pengganjal sehingga tidak dapat dikatupkan. Air mani bermuncratan diwajah tante Dian dan sebagian lagi masuk kedalam mulutnya. Bahkan beberapa orang teman Aan, termasuk Aan berejakulasi hingga tiga kali diwajah tante yang cantik itu karena saking napsunya.
Selesai pemerkosaan tersebut, tante Dian yang masih belum sadarkan diri itu dibersihkan oleh beberapa orang. Muka tante Dian yang blepotan sperma hanya diseka dengan celana dalam Aan yang kemudian disumpalkan kedalam mulut tante Dian. Rambut tante Dian yang berantakan disisir rapi kembali, dan kacamatanya yang kotor karena airmanipun dibersihkan dan dipakaikan kembali, hingga akhirnya tante Dian bersih seperti sedia kala.

Tante Dianpun akhirnya siuman sementara jam sudah menunjukkan pukul satu malam, dan betapa kagetnya ia ketika melihat dirinya hanya memakai bra dan celana dalam korsetnya yang sudah putus dibagian selangkangan dan lebih kaget lagi melihat Herman dengan ganasnya menyetubuhi tante Dian sedari tadi. Batang penisnya keluar masuk dengan lancar sementara yang lainnya dengan wajah ditutup sarung kepala menonton sambil mengocok penis masing-masing.

Aan dan teman-temannya terpaksa memakai sarung penutup kepala karena takut dirinya diketahui oleh tante Dian. Sekali lagi mereka mengerjai tante Dian sebelum subuh tiba. Batang penis satu persatu bergantian mengocok vagina tante Dian, sementara itu seperti biasa yang lainnya merem melek memaksa tante Dian mengisap serta mengulum penis mereka. Bahkan mereka bergantian memaksa tante Dian mengulum-ngulum sepasang buah sakar mereka sambil menekan-nekan wajah tante Dian diselangkangan mereka itu hingga akhirnya keduapuluh enam orang itu kembali berejakulasi bersama-sama.

Satu persatu dari mereka kembali memuncratkan spermanya diwajah dan mulut tante Dian. Salah seorang mengambil segelas airmani dingin dari kulkas dan memaksa siseksi tante Dian untuk menelan air mani tersebut sambil mengunyah-nguyah airmani tersebut terlebih dahulu sampai habis.

Airmani yang bertetesan diwajah tante Dian disendoki dan dicekoki kemulut tante Dian hingga bersih. Selesai ‘mandi peju’ tante Dian kembali dirapihkan dan dipakaikan bajunya kembali, namun celana korset dan bh nya dicopot dari tubuhnya untuk kenang-kenangan buat mereka. Sebagai gantinya mereka memaksa tante Dian memakai celana dalam G-String berwarna merah yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan gunung kembar tante Dian dibiarkan bergelayutan tanpa bh, hingga putting susu tante Dian mencuat kedepan. Tante Dian diturunkan ditengah jalan dekat rumahnya, kemudian mereka pergi begitu saja.