 |
Ratna dikeroyok dua orang sekaligus |
Warung remang-remang yang menjual minuman keras itu , terletak jauh dari
keramaian di pinggir kota . Warung itu selalu buka dan hampir tak pernah tutup
. Hampir seluruh pengunjungnya adalah laki-laki pemabuk, preman, bandit ,
rampok , pembuat onar. Tempat itu menjadi sarang penjahat .
Sejumlah preman terlihat sedang asik minum-minum. Empat dari mereka bermain
kartu remi yang sudah lusuh . dan yang lima lainnya sedang berbicara dengan Fyrman.
Mereka sedang merencanakan perampokan terhadap toko emas di kota
Setelah berbicara cukup lama , Fyrman menyalakan Rokoknya , lalu berjalan ke
luar warung . Matanya menerawang jauh , menatap jalan kecil yang mulai gelap
itu . Sampai matanya agak memicing , karena silau , tersorot lampu mobil .
Suzuki Ertiga itu tepat berhenti di samping Fyrman . Perlahan kaca gelap
mobil itu terbuka , dan terlihat sosok gadis muda . “ malam pak , numpang tanya
, perumahan cemara indah , dimana pak..” suara gadis itu begitu lembut ,
membuat birahi Fyrman jadi bangkit .
Fyrman menatap gadis itu , dia tersenyum , di otaknya mencari cara , untuk
memperdaya gadis itu .
“ sebenarnya bisa lewat jalan ini terus lurus , tapi jalan di depan ada
galian kabel , jadi harus muter , terus lewat gang kecil di sebelah sana..”
kata ronny membohonginya .
“ Oh , lewat jalan gang .. yang mana yah pak..” kata gadis itu lagi . “ wah
jalannya sempit dan rusak , terus agak belok belok..” kata Fyrman lagi .
Gadis itu diam , sepertinya binggung . “ begini saja , biar saya antar ,
saya naik motor , nanti kamu ikuti motor saya ..” kata Fyrman .
Gadis itu tersenyum , “ wah , terima kasih , jadi repotin bapak saja nih..”
.
Fyrman tersenyum , jantungnya berdetak lebih cepat , rencananya sudah makin
mendekati ke mangsanya . Fyrman tersenyum lagi lalu berkata “ tidak apa apa koq
, tapi saya mau makan dulu yah.. di warung dalam sana .. kamu tunggu saja
sebentar..” .
Fyrman berencana , untuk mengepungnya bersama teman temannya dan membawanya
masuk ke warung itu .
Tapi di luar dugaan Fyrman , gadis itu malah turun dari mobil suzuki Ertiga
itu. “ eh pak , saya juga agak haus .. saya ingin minum juga..” katanya .
Itu langkah yang salah , gadis itu tak menyadari banyak serigala lapar di
dalam sana
Fyrman tersenyum sekali lagi , dan menatap gadis itu . Yang berpakaian seksi
dan sensual. Dia mengenakan gaun pesta . Bagian dadanya lumayan rendah membuat
belahan dadanya agak terlihat .
Buah dada gadis itu tidak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung
walaupun ia tidak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di
tutupi oleh gaun pesta itu.
Panjang gaun malam itu hanya sampai sepuluh senti di atas lutut , membuat
kakinya yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus. Karena ketatnya gaun
yang ia pakai, gadis itu berjalan perlahan, masuk ke dalam warung itu.
Rambutnya yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya.
Setelah gadis itu berada di dalam warung itu , Dia tidak yakin apakah memang
tempat ini yang baik , setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Ia
sendiri harus bertanya beberapa kali kenapa bisa sampai ke tempat ini.
Gadis itu mulai grogi , dia terus dekat Fyrman yang asik melahap mie instan
rebus , lalu memutuskan untuk memesan teh botol dan sambil berdiri menunggu
sebentar.
Keempat orang yang sedang bermain kartu remi memandanginya dengan mata
melotot penuh nafsu birahi .Gadis itu sendiri merasa merinding ketika matanya
menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata Selly
beradu pandang dengan mereka. Tak lama , suasana semakin memanas .
“ pak , ayo tolong antarkan saya.” kata gadis itu pada Romy . Fyrman
tersenyum “ sabar yah , oh iyah nama kamu siapa sih ” . Gadis itu tak menjawab
. Tapi Fyrman bertanya lagi “ eh , nama kamu siapa ?” . “ Ratna “ jawabnya
singkat.
“ Oh nama eloe bagus juga , “ kata Fyrman . Ratna berkata lagi “ ayo pak ,
nanti saya bayar ongkosnya , tolong bapak antar saya sekarang “ .
Fyrman tersenyum sinis , lalu tangannya hinggap di pantat Ratna dan
merabanya . Gadis itu tersendak “ eh.. jangan kurang ajar yah..” katanya . Fyrman
tersenyum menyeringai “ he he he baru gitu aja eleo udah marah , gimana kalo
gua entot loe..” .
Nada bicara Fyrman berubah , yang tadinya lembut ,sekarang jadi kasar . Ratna
menyadarinya , ini tidak baik . Segera dia menuju ke pintu , untuk pergi dari
sana . Tapi terlambat , dua orang bandit berada di depan pintu . Mereka berdiri
sambil mengusapi selangkangan mereka .
“Hei Non, gimana kalo loe buka baju elo , jadi kita bisa senang senang!”
seseorang dari mereka berkata. “Gimana kalo kita nyanyi sama-sama , sambil
telanjang Non?” yang lain menimpali.
Ratna mulai panik , “ minggir , saya mau pergi ..” katanya .
Tapi seseorang segera mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahunya
serta mendorongnya duduk di kursi sementara preman itu sendiri duduk di sebelah
Ratna. “ Hei , apa apa nih..” kata Ratna
Kemudian tanpa aba aba , preman itu menjilat dan mencium telinga Ratna .Ratna
berontak , dan menjerit “ apa apa nih , bajingan… “ . Lalu tangan Ratna reflek
menampar pipi preman itu . Teman temannya yang lain tertawa tawa .
Tiba tiba , preman itu mencabut belatinya , dan menancap belati itu di kursi
kayu yang di duduki Ratna , tepat di antar kedua paha Ratna . Untungnya belati
itu tak sampai melukai pahanya .
Ratna hanya bisa memandangi belati mengkilap itu dengan mulut terbuka tak
percaya kejadian ini harus menimpa dirinya .
Ketika Ratna tidak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke
dalam gaun Ratna, merabai pahanya dan berusaha membuka kaki Ratna. “ Hei , apa
apa nih tolong , jangan “ . Ratna meronta dan memandang sekelilingnya dengan
tatapan memelas mohon pertolongan.
“ Hei , jangan gangu dia , dia milik gua..” bentak Fyrman . Dan preman itu
melepaskan tangannya .
Fyrman segera mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang preman memegang
tangan Ratna yang terus berusaha meronta dan menjerit, “ Tolong.. tolong…
lepaskan… jangan…” dari atas tempat duduknya. Kedua laki-laki itu berkata “ yah
terus menjerit .. gua suka dengar suara jeritan eleo…”
Wajah Ratna memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk
melepaskan dirinya.
Tapi dua dari preman itu segera menarik tangannya , dan membawanya ke meja
kayu , yang biasa dipakai buat makan . Ratna terus meronta . Tangan preman itu
menjambak rambutnya . Akhirnya mereka berhasil membawa dan membaringkan Ratna
di meja kayu itu .
Kemudian kedua tangannya di ikat pada kaki meja . Kini tangan Ratna ,
terikat terbuka , satu ke kiri dan satu kekanan . Kini Ratna terbaring tak
berdaya , dengan tangan terikat seperti di salib . Hanya kakinya yang bergerak
menendang nendang tanpa arah . Juga jerit tangisnya yang memilu .
“ Yah , terus berontak , gua suka sekali melihatnya..” kata Fyrman tertawa .
Ratna terus berontak , dan menangis memohon dilepaskan . Tapi Fyrman hanya
tertawa . “ eh , eloe orang minggir , liatin gua aja yah , cewek ini punya
gua..” kata Fyrman pada teman temannya.
Teman temannya hanya tertawa tawa .
Lalu Fyrman segera merobek gaun Ratna , dengan bantuan belatinya . Sekali
tarik gaun itu lepas seluruhnya di sertai jeritan Ratna .
Semua mata langsung tertuju pada tubuh Ratna yang hanya memakai celana dalam
hitam , dan juga bra yang hitam .
Fyrman merangkak naik keatas meja . Tapi Ratna segera menedangnya . Fyrman
cepat tanggap ,menangkis tendangannya , lalu memukul keras perutnya , Ratna
menjerit kesakitan “ aduh , ampun jangan pukul…” .
Fyrman pun turun lagi , dan mengikat kedua kakinya pada kaki meja itu . Kini
Ratna benar benar tak berkutik . Dia terikat diatas meja dengan kaki terbuka
lebar. “ Ha ha cewek sialan loe , ayo berontak lagi..” kata Fyrman.
Ratna hanya bisa menitikan air mata . Dan Fyrman pun segera mendekatkan
mukanya pada selangkanan Ratna , menciumi aroma vaginanya yang masih terbungkus
celana dalamnya. Ratna mengelijing dan memohon “ tolong hentikan jangan lakukan
ini…” . Tapi itu sia sia saja .
Fyrman terus saja menciumi celana dalamnya , dan tak lama dengan belatinya
itu dia merobek celana dalam dan Bra Ratna . Kini tubuh Ratna terbuka , tanpa
sehelai benang pun . Fyrman menatap tubuh telanjang gadis itu , demikian juga
preman preman bejat lainnya.
Buah dada Ratna yang montok , vaginanya yang kecil dengan sedikit bulu bulu
kemaluannya. Fyrman segera mendekat ke vaginanya . Dengan dua jarinya dia
membuka lebar bibir vagina Ratna .” wah , memek eloe masih bagus yah , apa eloe
masih perawan..” kata Fyrman.
Ratna tak menjawab , hanya terisak tangis . Fyrman pun mejulurkan lidah
menjilati klitorisnya . Ratna mengelijing dan meronta “ sudah tolong hentikan ”
. Fyrman terus saja bernafsu melumat vagina Ratna . Membuat Ratna terus
mengelijing .
“ aghhh “ jerit Ratna , ketika Fyrman memasukan dua jarinya ke liang wanita Ratna
. Jari Fyrman menyolok nyolok vagina Ratna dengan cepat . Jerit kesakitan Ratna
, malah semakin membuat gerakkan jari Fyrman Liar . Fyrman mengorek ngorek
liang vagina Ratna . Lalu menarik jarinya keluar.
Fyrman mencabut jarinya , menatap jarinya yang basah , menyeringai , lalu
kembali memasukan jarinya di liang vaginanya . “ rupanya , eloe udah gak
perawan yah.. dasar perek ” ejek Fyrman .
Kembali jarinya menyodok nyodok vagina Ratna , membuat Ratna mengeram pedih.
Setelah Fyrman puas memainkan vaginanya , Fyrman melepaskan ikatan Ratna dan
langsung menariknya turun dari meja kayu itu .Ratna tersungkur di lantai , dan Fyrman
membuka celananya . Penis ngacung keras.
Tiba-tiba, Fyrman menjambak rambut Ratna dan menariknya , Ratna menjerit
kesakitan “ ahhhh , tolong ampun…” .
Fyrman memerintahkan Ratna untuk segera mengulumnya dan jika ia berani
mengigit penisnya, ia akan merontokan gigi Ratna .
Fyrman memajukan penisnya mendekati muka Ratna , penisnya yang sudah tegang
dan keras, ia menjepit hidung Ratna untuk membuat Ratna membuka mulutnya. Ratna
meronta , tapi Kembali Ratna menjerit keras , “ Ahhhh … “ ketika satu pukulan
tepat di mukanya
Ketika Ratna kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, Fyrman
segera mendorong penisnya ke dalam mulut Ratna. dan mulai mendorong dan menarik
kepala Ratna.
Kepala Ratna bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus. Lipstik Ratna
yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika
kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Ratna tersedak, tapi Fyrman tetap
mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Ratna.
Air mata mulai meleleh di pipinya . Sambil Ratna dipegangi hingga tak
bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya. Fyrman kemudian
menarik penisnya keluar , lalu mendorong lagi.
Setelah kira kira 10 menit , Fyrman menekan masuk penisnya . Ratna tersedak
, dan terasa sperma Fyrman muncrat di tenggorokkannya . Setelah penis itu benar
benar terlepas dari mulutnya , Ratna segerah memuntahkan sperma yang memenuhi
mulutnya.
Seorang dengan perut buncit , tangannya penuh tatto segera menghapiri Ratna.Membuka
resleting celananya , Tangannya kemudian menjambak rambut Ratna dan mulai
mendorong masuk penisnya dalam mulut Ratna mengantikan Fyrman
Menggerakan penisnya dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak keluar
masuk di mulut Ratna. Semua orang dapat mendengar suara dahi Ratna yang
menumbuk perut orang itu, dan erangan Ratna yang terdengar setiap kali penis
itu masuk jauh ke tenggorokannya.
Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasem ia mendorong kepala Ratna hingga
hidung Ratna terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa bisa menarik
nafas. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Ratna.
Dan dari sudut mulut Ratna sperma menyemprot keluar, mengalir turun,
menggantung di dagu Ratna. Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti.
Sperma terus mengalir keluar, jatuh dari leher Ratna .Ketika akhirnya ia
menarik penisnya dari mulut Ratna, Ratna megap-megap menarik nafas dan
terbatuk-batuk memuntahkan sperma yang masih ada di tenggorokannya.
Dua orang kemudian memegangi Ratna sementara yang lain mulai melepaskan
pakaian mereka. Ratna sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru
saja ia mengalami shock.
Ketika semuanya telah telanjang bulat, kembali Ratna diangkat dan diletakan
di atas meja kayu dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap
orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Ratna terbuka lebar dan tubuhnya
telentang.
Fyrman kembali mendekat dan naik ke atas meja. Perlahan ia menggosokan
penisnya yang besar ke kaki Ratna. Yang lain hanya bisa memandang iri pada
penis Fyrman yang panjangnya hingga 25 senti dan selalu ia yang mendapat
kesempatan pertama. Fyrman memerintahkan orang di dekat kepala Ratna untuk
mengangkat kepala Ratna hingga Ratna bisa melihat ketika penis Fyrman mulai
masuk ke vagina Ratna.
Orang yang memegangi kaki Ratna berusaha membuka kaki Ratna lebih lebar.
Dengan satu kali dorongan keras, penis Fyrman dengan keras memasuki vagina Ratna.
Ratna menjerit sekeras-kerasnya, “ AaHHHGG . . .” dan makin meronta-ronta,
tanpa daya menghentikan Fyrman memperkosa dirinya.
Fyrman sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Ratna. Ia
menyeringai setiap kali Ratna menjerit kesakitan.
Ketika Fyrman sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Ratna
dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi
seluruh tubuh Ratna.
Mereka mulai dengan memainkan buah dada Ratna dan mengisapi puting susunya,
tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya. Ratna
terus menjerit , pilu “ ahhhggg ampun Ahhhh hentikan tolong….” .
Kaki Ratna diangkat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan
merabainya, menikmati halusnya kaki Ratna.
Beberapa menit kemudian jeritan Ratna hanya tinggal erangan dan rintihan
tapi Fyrman tetap memperkosa Ratna tanpa henti, terus bergerak makin cepat.
Setelah lama kemudian, Fyrman menarik penisnya hingga hampir terlepas dari
jepitan vagina Ratna, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga.
Kepala Ratna terdongak dan jeritan melengking terdengar, melolong panjang
keluar dari mulut Ratna “ AGHHHH………”. Fyrman mengejang beberapa saat penisnya
menyemburkan sperma ke dalam vagina Ratna. Setelah Fyrman mencabut penis ,
spermanya pun berhamburan keluar dari liang vagina Ratna yang membengkak dan
memar.
Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan Ratna dan bertengkar
mengenai giliran siapa selanjutnya.
Ratna hanya bisa berbaring , menangis , tubuhnya menjejang kesakitan . kaki
dan tangannya masih terbuka lebar, ia menangis histeris. Ia telah diperkosa ,
dilecehkan, harga dirinya di injak injak .
“Eh perek , kenapa nangis , Loe mustinya nikmatin, soalnya masih banyak
cowok yang antri , semua mau cobain memek eloe kita baru aja mulai!” katanya
pada Ratna.
Seorang laki-laki segera naik ke atas meja setelah Fyrman turun. Sekarang, Ratna
dapat merasakan bagaimana bibir vaginanya perlahan membuka kembali dan penis
itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di
wajah Ratna, ketika ia merasa tubuhnya seperti dirobek oleh penis yang masuk.Ratna
mengerang lagi “ aghhh sakit…”
“Loe jangan belagu deh! Kalo lo nggak suka sama punya gue atau punya temen
gue tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat lo pasti temuin yang lo suka!”
bentak orang itu.
Perkataan orang itu membuat apa yang telah ia takutkan selama ini menjadi
nyata. Ratna akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di bar itu.
Dan ia tidak punya pilihan sama sekali. Ratna hanya bisa menyerahkan dirinya
dan melayani mereka hingga selesai.
Sekarang Ratna hanya berharap ia bisa keluar dari situ hidup-hidup, dan
berharap tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah ia alami.
Tak lama preman itu menyemburkan spermanya ke dalam vagina Ratna yang sudah
terisi oleh sperma Fyrman. Lalu dengan segera orang lain menggantikan laki-laki
itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai
memperkosa Ratna.
Ratna tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan ia sudah kehabisan tenaga
melayani laki-laki itu. Ratna lalu menangis dan memohon pada semuanya agar
melepaskan dirinya.” Sudah tolong lah Ahhh saya , sudah tak kuat , ahhh sakit…”
.
Tapi Laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Ratna keras-keras
hingga Ratna menjerit kesakitan. “ AHHGGG sakit hentikan tolong…” . Dan menarik
puting susunya dengan kuat “ AGHH sakit ampunnn…”
“Jangan berisik! Lo belon ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang
lagi!” bentaknya pada Ratna.
Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Ratna. Ratna
sudah sangat ketakutan sekarang hingga ia hanya bisa berbaring dengan mata
terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran
memperkosanya.
Ia sama sekali tidak menyadari orang yang baru saja memperkosanya
mengarahkan penisnya ke muka Ratna. Dan tepat sebelum orang itu orgasme Ratna
membuka matanya. Sperma segera menyembur ke seluruh wajah Ratna. Sehingga
seluruh sperma itu keluar menyembur dari penis itu.
Ketika orang itu puas ia menarik rambut Ratna dan menamparkan penisnya ke
wajah Ratna. “satu-satunya yang boleh loe mohon cuma ini tau? Loe sendiri yang
masuk ke sini pake pakaian merangsang kayak perek , dan loe mohon kita
berhenti? Lo bercanda apa? Lo musti ngelayanin kita sampe kita nggak bisa
bangun lagi! Ngerti” Orang itu membentak Ratna.
Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan
memperlakukan Ratna sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka
menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Ratna, dan memyemprotkan sperma
mereka ke seluruh wajah dan buah dada Ratna kemudian menarik rambut Ratna untuk
membersihkan penis mereka.
Dan ketika orang yang terakhir selesai Ratna berbaring hampir tak sadarkan
diri.
Wajah, buah dada, dan puting susu Ratna seluruhnya dilumuri sperma. Sperma
itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan leher Ratna. Ratna
tidak bisa membuka matanya karena semuanya tertutup oleh sperma. Ratna harus
bernafas melalui mulutnya karena sperma sudah masuk ke hidungnya.
Rambut Ratna yang kecoklatan terlihat kusut karena terkena sperma yang
mengering di rambutnya. Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Ratna
hanya berbaring di atas meja , kakinya terbuka lebar dan sperma mengalir keluar
dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya.
Vagina Ratna tampak memar, memerah, dan terasa sakit karena baru saja
dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti.
Dua orang menarik tubuh Ratna turun dari meja itu dan menyeretnya ke kamar
mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Ratna dengan kertas tisu yang kasar
dari sperma yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Ratna
melihat meja tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan.
Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki
telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Ratna didorong ke tengah-tengah
lingkarang orang itu, hingga ia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur
tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya.
Ratna merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendorong
dan mengangkat tubuhnya. Ketika Ratna membuka matanya ia melihat seseorang
telah berbaring telentang di bawah tubuhnya.
Orang itu adalah si Fyrman, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir
vagina Ratna kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Ratna
diturunkan mengarah ke penis Fyrman. Dengan sisa-sisa sperma yang ada, penis
itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Ratna.
Dan Ratna sendiri hanya mengerang, merasakan kembali sakit “ Ahggg Aghh
perih tolong hentikan sudahh..”
Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati
mulutnya. Ratna dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tidak akan
menyakitinya jika ia menuruti kemauan mereka. Penis itu masuk hingga ke
tenggorokan Ratna dan berhenti tak bergerak.
Selanjutnya Ratna merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun.
Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Ratna panik dan
berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Ratna membuat
penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.
“Hei, lo suka juga akhirnya! Kalo gitu ayo mulai aja sayang!” kata orang yang
memasukan penisnya ke mulut Ratna sambil tersenyum.
Ia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Ratna yang
terdorong mundur karena gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di
liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Ratna,
kembali menyengat seluruh tubuhnya.
Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tidak pernah dirasakan Ratna
sebelumnya. Pikiran Ratna menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya hanya
bisa mengeluarkan suara tidak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk.
Rasa sakit itu makin menjadi-jadi, ketika ketiga orang itu mulai bergerak
berirama. Tubuh Ratna seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian
keluar masuk di dalam vagina dan anusnya.
Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Ratna hingga ia tidak terjatuh
ke samping. Semua lubang di tubuh Ratna, mulut, vagina dan anus dipergunakan
oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan.
Kemudian dua orang terkakhir tadi menarik tangan Ratna, melingkarkan
jari-jari Ratna di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok
penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Ratna, dan
menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.
Sekarang Ratna sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur.
Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Ratna untuk
membuat mereka puas. Tidak seorang pun peduli dan melihat bahwa Ratna sama
sekali tidak bisa bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian
tubuh Ratna.
Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai bisa ditekan oleh Ratna. Ratna
terus memejamkan matanya karena ia tidak ingin melihat bagaiman orang-orang itu
mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Ia hanya berharap semua itu
segera selesai, karena dirinya hampir tidak bisa lagi menahan rasa sakit di
sekujur tubuhnya.
Orang di anus Ratna lebih dulu orgasme. Ketika ia selesai dan menarik
penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan sperma orang yang pertama,
ia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Ratna. Lalu orang di mulutnya
menyemburkan sperma, membuat Ratna tersedak tak bisa bernafas, berusaha sekuat
tenaga menelan sperma orang itu.
Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih
besar. Ratna berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tidak sabar dan langsung
mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak.
Ia mendorong penisnya dalam-dalam dan tidak menariknya keluar, terus
menahannya di dalam tenggorokan Ratna. Ratna kemudian merasakan getaran dari
tubuh Fyrman di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, segera
setelah itu orang lain menggantikan posisi Fyrman tadi.
Orang-orang tadi bergantian memperkosa Ratna di seluruh lubang yang ada, ia
terus menelan semua sperma yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di
depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke
wajah Ratna.
Ketika Ratna melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap
wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian sperma
kembali masuk ke dalam vagina Ratna, dua detik kemudian sperma menyembur ke
anusnya.
Penis lain kembali masuk ke vagina Ratna. Ratna kembali memejamkan matanya,
ia sekarang hanya bisa mengeluarkan suara erangan, “ aghhh aghh aghh…” . yang
semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika ia membuka matanya
lagi, Ratna melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya.
Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian sperma
menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya. Orang tubuh kemudian
minggir dan sebuah penis lain maju mendekat.
Sepanjang malam Ratna terus melanyani sepuluh orang itu hingga semuanya
mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali.
Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Ratna, tubuh Ratna
tersungkur , terkapar tak berdaya .Ratna lalu mengangkat wajahnya berusaha
melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap Ratna tak
sadarkan diri.
Korban : Ratna Anggraeni (Mahasiswi)
Pelaku : Fyrman Dkk (bandit perampok bank)
Nb : cerita ini adalah fiksi belaka yang dibuat untuk kepentingan fantasi pembaca. bila ada kesamaan nama tempat, situasi, tokoh, dan waktu adalah faktor kebetulan semata, tak ada hewan atau manusia yang tersakiti dalam proses pembuatan cerita fiksi ini.
Genre cerita : pemaksaan, perkosaan.